Warga Ciracas Keluhkan Lapak Barang Bekas yang Sebabkan Lingkungan Tercemar

Jakarta - Warga Ciracas, Jakarta Timur, mengeluhkan lapak barang bekas di Jalan Rawa Bambon, RT 10/04. Alasannya, tumpukan barang bekas membuat kondisi lingkungan warga terganggu.

Pantauan detikcom, Kamis (31/7/2014) tumpukan barang bekas dibiarkan begitu saja di sebuah bedeng yang berdiri di atas tanah rawa. Barang yang ditumpuk berupa plastik, kardus dan kaleng bekas. Akibatnya saat hujan turun, tumpukan tersebut selalu mengeluarkan bau tidak sedap, sementara kualitas air tanah menjadi bau amis.

Duga (26) warga RT 12/04 mengatakan keberadaan lapak itu sempat ditolak warga. Lantaran penampungan itu selalu mengeluarkan bau busuk.

"Kejadian bau busuk ini sebenarnya sudah terjadi 4 bulan lalu, padahal jarak antara penampungan dan rumah saya itu jaraknya 300 meter, tapi tetap saja masih terhirup oleh bau yang cukup meresahkan masyarakat," ujar Duga saat ditemui.

Penolakan warga dengan keberadaan penampungan barang bekas, menurut dia tidak dihiraukan pemilik lapak. Lantaran keberadaan lokasi itu dikenal sebagai area hijau.

"Dulu itu rawa-rawa, tapi sekarang udah mulai berubah seperti tempat penampungan sampah. Sepertinya ini ada permainan dengan orang-orang kelurahan dan kecamatan karena nggak mungkin orang luar bebas bikin lapak barang bekas di area hijau," sambungnya.

Keluhan yang sama diungkapkan Pernando Sijabat, yang juga bermukim dekat lapak tersebut. Dia menyebut bangunan lapak barang bekas berdampak terhadap kondisi lingkungan. Hal itu dapat dilihat dengan berubahnya kualitas air tanah
"Ini lapak penampungan ini sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Lapak itu sudah merusak lingkungan kami, warga disini sudah geram akan keberadaan lapak-lapak yang bisa disamakan sperti tempat sampah," cetus Pernando, warga RT 10/RW 04, No 63, Ciracas.

Dirinya khawatir jika keberadaan lapak itu dapat menimbulkan penyakit. Lantaran ada yang warga mengeluhkan penyakit pernapasan.

"Bisa penyakitan semua warga kalau lapak ini tidak segera ditertibkan. Wilayah RW 04 saat ini justru mirip menjadi tempat penampungan sampah," tutupnya.