05 November 2016

Djarot soal demo Ahok berujung rusuh: Apa ingin tiru tragedi 1998?

Demo menuntut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, diproses hukum terkait kasus dugaan penistaan agama berujung ricuh pada Jumat malam. Padahal sebelumnya, unjuk rasa itu berlangsung damai.

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, menyayangkan demo kemarin harus dibubarkan paksa oleh petugas. Melihat beringasnya massa, Djarot menilai ada upaya ingin menjadikan situasi di Jakarta kembali seperti tahun 1998.

Djarot mengatakan, demontrasi sudah seharusnya dilakukan dengan menjunjung tinggi toleransi dan menghormati satu sama lainnya. Walaupun itu merupakan hak setiap warga negara, bukan berarti bisa berjalan dengan seenaknya.

"Tetapi ketika kemudian disarankan untuk membikin parlemen jatuh, jangan. Berarti itu sudah enggak bener lagi. Apalagi ada upaya menduduki gedung DPR tadi malem, apa ingin meniru kejadian 98? Masa begitu," katanya di Jalan Jelambar Jaya 4 RT 2 RW 3, Jelambar Baru, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (5/11).

"Marilah kita yang fair, ayo kami ajak kalau mau bertanding, bertanding yang baik dengan demokrasi yang sehat, demokrasi konstitusional, bukan mengorbankan kepentingan yang lebih besar, masyarakat kita, hanya gara gara masalah kasusnya Pak Ahok," tambah mantan Wali Kota Blitar ini.

Politisi PDIP ini mengungkapkan, Ahok telah menjalani tahapan dalam sebuah proses hukum terkait kasus dugaan penistaan agama, maka itu harus juga dihormati. Ditegaskannya, tidak mungkin tuntutan masyarakat dapat langsung direalisasikan tanpa adanya bukti dan proses.

"Untuk Pak Ahok silakan diproses hukum, silakan, secara fair, terbuka kalau perlu, tapi sasarannya mari kita ciptakan, kita percaya sistem hukum kita biar berjalan," tutup Djarot.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih