Sambil nangis, Jessica bilang 'mereka perlakukan saya kayak sampah'

Sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sidang kali ini mendengarkan pembelaan Jessica atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum.

Jessica yang mengenakan kemeja putih, sempat ditanya hakim soal kesiapannya membacakan berkas pembelaan. Dia mengangguk dan kemudian berdiri sambil memegang kertas berisikan pembelaannya.

Baru beberapa kalimat dibaca, suara Jessica mulai terdengar parau. Tak lama kemudian, menangis tersedu-sedu.

"Mirna adalah teman yang baik, sifatnya jujur, kita jarang bertemu karena negara berbeda," kata Jessica, Rabu (12/10).

Jessica tak menyangka pertemuannya dengan Mirna di Kafe Olivier pada 6 Januari lalu adalah pertemuan yang terakhir. Sekaligus pertemuan yang membuat dirinya berurusan dengan hukum dan dijebloskan ke bui.

"Yang saya tidak terima adalah mereka memperlakukan saya seperti sampah. Saya mengerti kesedihan mereka tapi saya juga kehilangan, tapi saya bukan pembunuh Mirna," katanya.

Dia merasa aneh kenapa pembunuhan Mirna dikaitkan dengannya. "Semua tuduhan berdasarkan kebetulan yang tidak saya mengerti, keluarga saya dipojokkan dan buat kami menderita. Satu hal yang saya yakinkan saya tidak taruh racun di kopi Mirna dan Hani," pungkas Jessica.

Sampai saat ini, sidang pembacaan pleidoi masih berlangsung. Sebelumnya Jessica dituntut hukuman 20 tahun penjara.