Ahok 'Dibungkam' Megawati, Golkar: Dia Sudah Tunjukkan dengan Kinerja

Bakal calon gubernur petahana Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ogah-ogahan bicara soal Pilgub DKI 2017 gara-gara dilarang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Partai Golkar yang sama-sama mengusung Ahok berpandangan Ahok memang tak perlu banyak bicara.

"Tidak usah bicara, apa yang selama ini dilakukan bisa dinilai sendiri oleh warga DKI," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jakarta, Fayakhun Andriadi, saat berbincang, Rabu (12/10/2016).

Ahok sudah memimpin Jakarta sejak 2012 saat dia menjadi wakil gubernur. Sampai saat ini, menurut Golkar, banyak kemajuan yang telah dicapai. Kemajuan di Jakarta adalah bukti kinerja Ahok, dan tanpa Ahok banyak bicarapun warga Jakarta akan bisa bersikap objektif menilai kualitas Ahok.

"Warga DKI memiliki indeks pembangunan manusia tertinggi di Indonesia, punya akses informasi, dan juga punya pemilih cerdas," kata Fayakhun.

Dia melihat, karakter pemilih di DKI tergolong pemilih cerdas. Pada saatnya nanti yakni Februari 2017 mereka bisa menentukan pilihannya. Yang perlu dilakukan Ahok sebagai petahana adalah bekerja sebaik-baiknya agar warga tertarik memilihnya.

"Bung Ahok tetap bekerja, berbuat, warga melihat dan bisa menilai sendiri. 'Behavior voters' berbeda dengan 'behavior elite'," kata anggota Dewan Pengarah Tim Pemenangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI 2017 ini.

Namun Fayakhun hanya tersenyum melihat perubahan perangai Ahok ini. Semula, Ahok dikenal lugas dan ceplas-ceplos, kini setelah diperingatkan Megawati, Ahok menjadi terbungkam. 

Megawati memerintahkan Ahok untuk tak melayani wawancara dadakan awak media, perintah itu disampaikan saat Ahok dan Megawati ada di Blitar Jawa Timur, usai nyekar ke makam Soekarno.

"Pak Ahok, kalau ada doorstop, enggak usah ngomong. Karena itu pasti titipan dari wartawan-wartawan yang ada. Nanti dimasukkannya yang negatif terus," kata Megawati ke Ahok di pendopo Rumah Dinas Bupati Blitar, Jawa Timur, Senin (10/10) kemarin.