Jakarta -Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Kementerian Keuangan, yang baru dilantik yakni Ken Dwijugiasteadi, bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kumpul bareng di kantor Ditjen Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, untuk memperingati Hari Anti Korupsi.
Selain Ahok, dari pantauan detikFinance, Kamis (3/12/2015), hadir pul mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, serta para pegawai pajak.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB. Pada agenda Hari Anti Korupsi ini, di buka oleh tarian yang dibawakan oleh PNS Ditjen Pajak. Usai hiburan, dilanjutkan acara talk show. Bertindak sebagai moderator ialah Andy F. Noya.
Dalam acara tersebut, Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi menyebut, korupsi masih marak terjadi di Indonesia bila rakyat belum sejahtera. Bila sebagian besar rakyat telah sejahtera, korupsi bisa turun drastis. Indikator rakyat sejahtera bisa dilihat dari kepatuhan membayar pajak yang tinggi meskipun jumlahnya kecil.
"Korupsi nggak ada kalau semua sejahtera. Sejahtera itu bisa dilihat kalau semua bayar pajak sesuai ketentuan," kata Ken.
Selain itu, Ken menyebut korupsi bisa ditekan dengan jalan mensosialisasikan tentang bahaya atau dampak buruk dari aktivitas korupsi. Layaknya larangan rokok di SPBU, semua masyarakat teredukasi tentang bahaya dari dampak merokok di SPBU yang bisa memicu kebakaran.
"Jangan diperingati, tapi jelaskan dampaknya. Bukan disebut korupsi dihukum 7 tahun tapi dampaknya. Orang Indonesia penurut kok. Seperti nggak ada orang nyalakan rokok di SPBU karena meraka tahu dampaknya," jelasnya.
Selain Ahok, dari pantauan detikFinance, Kamis (3/12/2015), hadir pul mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, serta para pegawai pajak.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB. Pada agenda Hari Anti Korupsi ini, di buka oleh tarian yang dibawakan oleh PNS Ditjen Pajak. Usai hiburan, dilanjutkan acara talk show. Bertindak sebagai moderator ialah Andy F. Noya.
Dalam acara tersebut, Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi menyebut, korupsi masih marak terjadi di Indonesia bila rakyat belum sejahtera. Bila sebagian besar rakyat telah sejahtera, korupsi bisa turun drastis. Indikator rakyat sejahtera bisa dilihat dari kepatuhan membayar pajak yang tinggi meskipun jumlahnya kecil.
"Korupsi nggak ada kalau semua sejahtera. Sejahtera itu bisa dilihat kalau semua bayar pajak sesuai ketentuan," kata Ken.
Selain itu, Ken menyebut korupsi bisa ditekan dengan jalan mensosialisasikan tentang bahaya atau dampak buruk dari aktivitas korupsi. Layaknya larangan rokok di SPBU, semua masyarakat teredukasi tentang bahaya dari dampak merokok di SPBU yang bisa memicu kebakaran.
"Jangan diperingati, tapi jelaskan dampaknya. Bukan disebut korupsi dihukum 7 tahun tapi dampaknya. Orang Indonesia penurut kok. Seperti nggak ada orang nyalakan rokok di SPBU karena meraka tahu dampaknya," jelasnya.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih