Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto di Balai Kota Jakarta, Selasa (29/1/2013).JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengaku sempat didatangi sejumlah lurah dan camat beberapa waktu lalu. Kepada Prijanto, mereka mengaku telah dijadikan "bemper" oleh Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dalam perseteruannya dengan DPRD.
Prijanto mengungkapkan, keluhan itu disampaikan setelah beberapa waktu lalu Ahok meminta para lurah dan camat berkumpul di Balai Kota. Pada kesempatan itu, mereka diminta untuk menandatangani rancangan anggatan pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) yang bukan hasil pembahasan dengan DPRD.
"Ada camat dan lurah yang datang dan ngeluh ke saya, mereka bilang 'Gila, yang bertengkar dia sama DPRD, yang dijadiin bemper kita'. Datang disuruh tanda tangan, pokoknya menolak yang hasil pembahasan," kata Prijanto usai menghadiri sebuah diskusi di Gedung DPRD, Rabu (8/4/2015).
Meski demikian, Prijanto menolak menyebutkan siapa-siapa saja orang yang ia maksud. Namun, ia memastikan bahwa ucapannya benar dan bisa dipertanggung jawabkan.
"Aku berani bersumpah ada," ujar pria yang menjabat saat era pemerintahan Gubernur Fauzi Bowo itu.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Ahok memang sempat mengumpulkan para lurah dan camat di Balai Kota. Ia meminta lurah dan camat untuk mengisi angket perbandingan antara rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) versi Pemprov DKI dengan versi DPRD.
"Ada camat dan lurah yang datang dan ngeluh ke saya, mereka bilang 'Gila, yang bertengkar dia sama DPRD, yang dijadiin bemper kita'. Datang disuruh tanda tangan, pokoknya menolak yang hasil pembahasan," kata Prijanto usai menghadiri sebuah diskusi di Gedung DPRD, Rabu (8/4/2015).
Meski demikian, Prijanto menolak menyebutkan siapa-siapa saja orang yang ia maksud. Namun, ia memastikan bahwa ucapannya benar dan bisa dipertanggung jawabkan.
"Aku berani bersumpah ada," ujar pria yang menjabat saat era pemerintahan Gubernur Fauzi Bowo itu.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Ahok memang sempat mengumpulkan para lurah dan camat di Balai Kota. Ia meminta lurah dan camat untuk mengisi angket perbandingan antara rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) versi Pemprov DKI dengan versi DPRD.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih