03 March 2015

Haji Lulung dan M. Taufik lapor polisi soal SMS panik

Haji Lulung dan M. Taufik lapor polisi soal SMS panik
Haji Lulung-M. Taufik lapor Polisi SMS panik. ©2015 Merdeka.com
Ini kata Haji Lulung soal SMS panik hadapi Ahok
SMS Haji Lulung. ©2015 Merdeka.com
Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Abraham Lunggana alias Haji Lulung, dan Wakil Ketua DPRD DKI fraksi Partai Gerindra, Muhammad Taufik, sore hari ini melaporkan gambar berisi percakapan antara keduanya dalam media WhatsApp ke Polda Metro Jaya. Dia merasa peredaran gambar di media sosial berisi percakapan soal kekhawatiran mereka dengan langkah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok adalah fitnah.
"Melanggar Undang-Undang IT, berita bohong, dan pencemaran nama baik. Laporan itu salah. Yang benar itu DPRD. Kita lihat hasilnya nanti," kata Haji Lulung kepada awak media di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/3).
Haji Lulung mengaku tidak takut dengan langkah Ahok melaporkan dugaan dana siluman di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah DKI Jakarta. Bahkan dia menjamin Ahok bakal masuk bui bila tidak didukung oleh DPRD.
"Saya jamin Ahok masuk penjara kalau tidak ada kekuatan politik. Intervensi. Kalo ini saya dikalahkan, saya punya Tuhan. Ini kebenaran," ujar Lulung.
Lulung juga menyatakan bakal melaporkan pemberitaan soal gambar berisi percakapan antara keduanya kepada Dewan Pers. Dia juga meminta KPK objektif menelusuri laporan Ahok.
"Saya apresiasi. Cuma ingat, KPK jangan kaya dulu, pesanan-pesanan. Harus normatif biar didukung rakyat," lanjut Lulung.
Sementara itu Taufik menampik isi pesan singkat itu. Dia merasa hal itu cuma dibuat-buat.
"Upaya jahat saya kira, Polda harus mengusut secara tuntas. Karena saya belum pernah WhatsApp-an sama Haji Lulung. Saya satu kata pun belum pernah sepanjang saya kenal. Itukayak dibuat dan direkayasa," kata Taufik.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berjanji akan perjuangkan hak-hak umat Islam melalui pemerintahan. Sebagai permulaan, PPP kubu Djan Faridz saat ini telah menduduki 10 kursi di DPRD DKI.

Selain memperbanyak kepengurusan, Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz juga mengimbau kepada Lulung untuk terus memperjuangkan nasib Front Pembela Islam (FPI).

"FPI ini musti dibantu lagi ini. Karena FPI itu kan lawannya pemerintah, nanti akan diperjuangkan lagi oleh Haji Lulung," ujar Djan Faridz di kantor DPW PPP DKI Jakarta, Buaran, Jakarta Timur, Minggu (22/2).

Sedangkan Haji Lulung hanya tertawa sambil menganggukkan kepala mendengar permintaan Djan Faridz melalui sambutannya dalam acara peringatan milad PPP yang ke-42.

Djan Faridz memberi contoh pelarangan pengeras suara di masjid saat mengaji yang pernah diatur oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, jangan sampai terjadi lagi. Oleh karena itu, dengan banyaknya pengurus yang berasal dari PPP, maka bisa dipastikan pergerakan Islam akan tetap lancar.

"Kita harus menghasilkan peraturan yang bermanfaat untuk umat Islam melalui DPRD dan DPR. Kita perlu perwakilan PPP di sana, karena kalau tidak ada, akan sulit untuk ke depannya," lanjut Djan Faridz.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih