03 February 2015

"Dapat Rp 2,4 Juta Per Bulan Jadi Godaan buat Nodong"

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyadari Jakarta merupakan kota yang tidak aman. Dia berpendapat, kondisi itu dipicu kecilnya pendapatan sebagian warga Jakarta.

Pria yang disapa Ahok ini mengatakan, menurut hasil survei yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 15-20 persen warga Jakarta memiliki penghasilan di bawah 2,4 juta. Padahal untuk memenuhi biaya hidup yang layak untuk lajang di Jakarta membutuhkan minimal Rp 2,4 juta. 

“Kalau orang dapat Rp 2,4 juta punya anak dua atau tiga dan bersekolah, ada godaan besar buat nodongnyari duit,” kata dia saat menghadiri hasil Operasi Bina Kusuma dan Cipta Kondisi di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/2/2015). 

Pada kesempatan itu Ahok juga menanggapi soal kriminalitas yang dilakukan kaum remaja. Menurut Ahok, ini karena di Jakarta, 40 persen anak berusia 16-18 tahun putus sekolah. 

Maka untuk mengantisipasi hal itu, kata Ahok, tahun ini Pemprov DKI menggelontorkan dana untuk Kartu Jakarta Pintar sebesar Rp 1,7 tiriliun. “Estimasinya Rp 200.000-Rp 800.000 per anak, per bulan, untuk membantu membayar uang sekolah," ujar dia.

Guna menekan angka kriminalitas, Pemprov DKI juga memperbaiki perumahan. Tahun ini, direncanakan sebanyak 7.200 rusun dibuat. Kawasan kumuh yang tidak jelas RT dan RW-nya akan digusur dan dibenahi. Ahok mengatakan, Pemprov DKI juga terus melakukan normalisasi sungai dan waduk dan membuat jalan inspeksi.

Selain itu, Ahok juga menginginkan supaya ketua RT dan RW bertindak sebagai pemerhati warga. Jika ada warganya yang tidak mampu, maka ketua RT dan RW harus mendata supaya warga tersebut dapat dibantu. Dengan begitu, mereka tidak harus melakukan tindakan kriminal demi mendapatkan tambahan biaya hidup.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih