Jakarta -Pergerakan harga properti di DKI Jakarta sekitarnya termasuk yang paling pesat di Indonesia, tahun depan harga rumah di Jakarta diperkirakan naik 15%.
Kenaikan harga yang terus berlanjut tersebut membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok angkat bicara. Menurut Ahok kenaikan harga properti positif bagi kesejahteraan masyarakat atas, di sisi lain juga menjadi 'bencana' bagi kalangan bawah atau orang miskin.
"Makanya kita harus menyediakan tempat buat mereka (masyarakat bawah), itulah makanya ada rumah susun sederhana sewa (rusunawa), yang nggak boleh dijual atau disewain (lagi)," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Ahok mengatakan pemerintah memang menyediakan rusunawa yang terjangkau tarif sewanya, namun dalam praktiknya ada saja penyimpangan.
"Kalau Anda nggak tinggal di rusun yang disewa dengan Rp 5.000 per hari, Rp 150.000 sebulan, lalu Anda kuasai dan sewakan ke orang dengan tarif Rp 1 juta atau Rp 2 juta per bulan. Itu kan jadi membuat ekonomi orang yang nyewa itu jadi makin berat," katanya.
Ahok menegaskan pemerintah bertugas menjaga jangan sampai orang bermodal menguasai orang tidak bermodal dengan cara melakukan penyimpangan terkait peruntukan rusunawa bagi masyarakat yang justru mampu secara ekonomi.
"Bukan kita tidak senang orang kaya ya. Anda silahkan kaya raya, itu hak Anda. Walaupun tentu ada UU untuk membatasi Anda mengambil hak orang," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menambahkan fenomena penyimpangan hak tak hanya terjadi di rusun sewa, juga terjadi dalam penyedian lokasi usaha seperti yang dikelola PD Pasar Jaya.
"Contohnya kalau kita mau bantu PD Pasar Yaya segala macam, lalu Anda jadi kuasai 2-3 unit dan sewa-sewakan kepada orang lain. Itu nggak patut," katanya.
(ros/hen)
Kenaikan harga yang terus berlanjut tersebut membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok angkat bicara. Menurut Ahok kenaikan harga properti positif bagi kesejahteraan masyarakat atas, di sisi lain juga menjadi 'bencana' bagi kalangan bawah atau orang miskin.
"Makanya kita harus menyediakan tempat buat mereka (masyarakat bawah), itulah makanya ada rumah susun sederhana sewa (rusunawa), yang nggak boleh dijual atau disewain (lagi)," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Ahok mengatakan pemerintah memang menyediakan rusunawa yang terjangkau tarif sewanya, namun dalam praktiknya ada saja penyimpangan.
"Kalau Anda nggak tinggal di rusun yang disewa dengan Rp 5.000 per hari, Rp 150.000 sebulan, lalu Anda kuasai dan sewakan ke orang dengan tarif Rp 1 juta atau Rp 2 juta per bulan. Itu kan jadi membuat ekonomi orang yang nyewa itu jadi makin berat," katanya.
Ahok menegaskan pemerintah bertugas menjaga jangan sampai orang bermodal menguasai orang tidak bermodal dengan cara melakukan penyimpangan terkait peruntukan rusunawa bagi masyarakat yang justru mampu secara ekonomi.
"Bukan kita tidak senang orang kaya ya. Anda silahkan kaya raya, itu hak Anda. Walaupun tentu ada UU untuk membatasi Anda mengambil hak orang," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menambahkan fenomena penyimpangan hak tak hanya terjadi di rusun sewa, juga terjadi dalam penyedian lokasi usaha seperti yang dikelola PD Pasar Jaya.
"Contohnya kalau kita mau bantu PD Pasar Yaya segala macam, lalu Anda jadi kuasai 2-3 unit dan sewa-sewakan kepada orang lain. Itu nggak patut," katanya.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih