12 November 2014

Ini Syarat Penjaga Masjid yang Bisa Diberangkatkan Umrah oleh Ahok

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI Jakarta bakal memberangkatkan penjaga masjid atau marbut setiap tahunnya. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengaku memiliki syarat khusus bagi penjaga masjid yang dapat berangkat beribadah ke tanah suci Mekkah. Apa itu?

"Syaratnya jangan rasis saja dan selalu berpegangan rahmatan lil alamin (rahmat untuk alam semesta)," kata Basuki, di Balaikota, Rabu (12/11/2014).

Basuki berpendapat, penjaga masjid memiliki jasa yang besar untuk terus menjaga tempat ibadah warga Muslim. Penghargaan untuk para penjaga masjid itu juga tidak cukup hanya dengan gaji setiap bulannya. 

Pemprov DKI memberi hibah kepada Dewan Masjid Indonesia setiap bulannya sebesar Rp 10,1 miliar. Di dalam hibah itu, dialokasikan pembayaran gaji sebesar Rp 230.000 setiap bulannya kepada sekitar 3.140 penjaga masjid di Jakarta.

Kecilnya gaji yang diterima penjaga masjid itu mengetuk hati Basuki untuk membuat kebijakan pemberangkatan umrah setiap tahun. "Sekarang kan naik haji antreannya sangat lama. Ya sudah, kalau begitu marbut masjid diumrahkan saja. Dulu pas (menjadi Bupati) Belitung Timur juga begitu," kata Basuki. 

Pada Kamis (6/11/2014) lalu, Pemprov DKI Jakarta telah menyeleksi 30 penjaga masjid yang bakal berangkat umrah tahun ini. Para penjaga masjid yang akan diberangkatkan ini dipilih dari sekitar 3.140 orang marbut di 3.000-an masjid di Jakarta. 

Asisten Sekda bidang Kesejahteraan Masyarakat DKI Jakarta Bambang Sugiyono mengatakan, instansinya memprioritaskan penjaga masjid yang rajin bekerja, sudah tua, tidak memiliki penghasilan lain selain menjadi marbut, serta penjaga masjid yang masjidnya kecil dan belum banyak "tersentuh" orang. 

Tak hanya itu, Bambang mengaku telah mendapat instruksi Basuki untuk memperbanyak kuota marbut yang diberangkatkan umrah. Apabila tahun ini 30 orang yang berangkat umrah, tahun depan, Basuki minta 40-70 marbut dapat kesempatan beribadah di tanah suci Mekkah. 

"Pak Basuki bilang, semua orang yang bekerja di masjid itu pasti orang baik, makanya perlu diberi penghargaan (umrah). Tiap tahun, mungkin sekali atau dua kali marbut diberangkatkan umrah. Untuk marbut yang sudah pernah diberangkatkan umrah, ya beri kesempatan kepada penjaga masjid lainnya," kata Bambang.

JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai memberangkatkan penjaga atau marbut masjid untuk menjalankan ibadah umrah. 

Asisten Sekretaris Daerah (Sekda) bidang Kesejahteraan Masyarakat DKI Jakarta Bambang Sugiyono mengatakan, kebijakan pemberangkatan umrah penjaga masjid ini merupakan gagasan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. 

"Tahun lalu marbut hanya digaji, belum umrah. Kalau sekarang Pak Plt Gubernur minta supaya marbut masjid itu lebih diperhatikan. Jadi selain diberi gaji, tiap bulannya juga diumrahkan," kata Bambang, di Balaikota, Selasa (11/11/2014).

Ia menjelaskan, tiap tahun Pemprov DKI memberi hibah kepada Dewan Masjid Indonesia sebesar Rp 10,1 miliar. Kemudian Dewan Masjid Indonesia mengalokasikan sebesar Rp 7 miliar anggaran di dalamnya yang dipergunakan khusus untuk pembayaran gaji marbut tiap bulan, ditambah biaya keberangkatan umrah. 

Adapun gaji yang dibayarkan kepada marbut masjid tiap bulannya lebih kurang Rp 200.000. Pada Kamis (6/11/2014) lalu, Pemprov DKI telah menyeleksi 30 penjaga masjid yang bakal berangkat umrah tahun ini. 

Para penjaga masjid yang akan diberangkatkan ini dipilih dari sekitar 3.140 orang marbut di sekitar 3.000 masjid di Jakarta.

"Para penjaga masjid yang diprioritaskan ini yang betul-betul rajin bekerja, sudah sepuh, tidak memiliki penghasilan lain selain menjadi marbut, serta penjaga masjid yang masjidnya kecil, belum banyak 'tersentuh' orang," kata mantan Wali Kota Jakarta Utara ini.

Bambang juga mengaku telah mendapat instruksi dari Ahok untuk memperbanyak kuota marbut masjid yang diberangkatkan umrah. Bila tahun ini ada 30 marbut masjid yang berangkat umrah, maka untuk tahun depan Ahok meminta 40 hingga 70 marbut masjid dapat kesempatan beribadah di tanah suci Mekkah.

"Pak Basuki bilang, semua orang yang bekerja di masjid itu pasti orang baik, makanya perlu diberi penghargaan (umrah). Tiap tahun, mungkin sekali atau dua kali, marbut diberangkatkan umrah. Untuk marbut yang sudah pernah diberangkatkan umrah, ya beri kesempatan kepada penjaga masjid lainnya," kata Bambang.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberangkatkan umrah 30 orang penjaga masjid atau marbot pada tahun ini, kata Asisten Sekda Bidang Kesejahteraan Masyarakat Bambang Sugiyono.

"Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada para marbot yang perannya sebagai perawat, penjaga, dan pembersih mesjid sering terlupakan," ujar Bambang setelah menghadiri acara "Gema Muharram" di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Jakarta, Kamis (6/11/2014).

Bambang melanjutkan, para penjaga mesjid yang akan diberangkatakan ini dipilih dari sekitar 3.140 orang marbot di 3.000-an masjid yang ada di Jakarta.

"Mereka yang diprioritaskan untuk berangkat umrah adalah yang sudah berusia sepuh, benar-benar tidak mampu dan sudah lama mengabdi di masjid tersebut," kata dia.

Bambang melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta akan terus melanjutkan program umrah untuk para penjaga mesjid dan akan menambah jumlahnya dari tahun ke tahun.

Sementara itu, biaya perjalanan umrah ini sendiri berasal dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dihibahkan kepada Dewan Mesjid Indonesia (DMI) wilayah DKI Jakarta.

"Pemprov DKI Jakarta menghibahkan dana sebesar Rp 10,1 miliar kepada DMI, di mana Rp 7 miliar dari dana tersebut dialokasikan untuk kepentingan marbot, termasuk upah marbot dan umrah," ujar Bambang.

Selama ini, Pemprov DKI memberikan upah kepada para penjaga masjid yang dibayarkan secara bulanan. "Besarnya Rp 230.000 per bulan," tutur Bambang.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih