13 Siswa SMA 70 Pelaku Bully Sudah Kembali Bersekolah

Wakil Dinas Pendidikan DKI Istaryatiningtias mengatakan 13 siswa yang dikeluarkan dari SMA 70 Jakarta telah disebar ke sejumlah sekolah negeri dan swasta di Jakarta. Belasan siswa tersebut telah mulai bersekolah lagi.

"Dinas pendidikan sudah memfasilitasi, jadi 13 anak itu sudah disebar, bukan hanya di sekolah negeri, tapi juga di sekolah swasta, mereka sudah mulai sekolah kembali,” ujar Istaryatiningtias di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (23/9/2014).

Di kesempatan berbeda Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tetap teguh dengan pendiriannya yang akan menindak tegas siswa yang melakukan bullying di lingkungan sekolah. Pria yang karib disapa Ahok mengatakan tidak ada toleransi lagi bagi siswa yang melakukan aksi kekerasan di sekolah.

"Kita keluarin, saya kira enggak ada pilihan lain, enggak ada cara lain," ujar Ahok di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Ahok mengatakan sekolah negeri mesti diisi oleh siswa yang tepat. Saat ini, lanjut Ahok, terdapat banyak siswa berusia 14-16 tahun yang tidak dapat bersekolah. Sehingga sekolah negeri lebih baik diisi oleh mereka yang tidak mampu dari pada diisi oleh siswa yang suka melakukan tindak kekerasan.

"Kita ingin sekolah-sekolah negeri yang terbatas ini diisi dengan yang tepat, kita harus realistis ada anak usia 14-16 tahun tidak sekolah. Kalau negeri kan nggak bayar, nah untuk anak-anak yang mampu ini, yang tukang bully ini ya sekolah di swasta aja deh, jangan di kita," ujar Ahok.

Sebelumnya 13 siswa SMA 70 Jakarta, dikeluarkan oleh pihak sekolah karena melakukan bullying terhadap teman sekolahnya. Melalui SK No. 21/2014 dari hasil rapat pleno dewan guru, 13 siswa ini dikeluarkan terhitung sejak Senin, 15 September 2014. Dari hasil rapat itu, selurunya terbukti melakukan penendangan, memukul, menampar dan mengintimidasi.