Merdeka.com - Selama 21 hari ke depan, Bali bebas dari segala bentuk perjudian. Jika ada yang berani menggelar segala bentuk perjudian di Bali selama 21 hari ini berarti akan berhadapan langsung dengan orang nomor 1 di Polda Bali.
Demikian disampaikan Kapolda Bali Irjen Pol Ronny Frengky Sompie yang memerintahkan kepada jajarannya untuk menggelar operasi Balak Agung yang menindak segala bentuk judi di Bali.
"Target kami Bali harus bebas perjudian. Operasi selama 21 hari ini akan mengarah pada segala bentuk perjudian, apa pun itu bentuknya. Jadi kalau dalam waktu itu ada yang berani menggelar perjudian berarti orang itu nantang saya dan akan berhadapan langsung dengan saya," tantang Jenderal Polisi bintang dua di pundaknya, Kamis (23/4) di Mapolda Bali.
Dia juga menegaskan bahwa operasi Balak Agung yang berakhir hingga 12 Mei mendatang jangan disalah artikan. "Jangan salah sangka, nanti habis operasi Balak Agung berarti boleh ada judi lagi. Bukan itu maksud kami, operasi ini untuk pengetatan wilayah. Setelahnya aturan itu tetap berlaku," ungkapnya.
Dirinya pun juga meyakinkan kepada anggotanya agar terus melakukan pemantauan dan penyisiran segala titik wilayah yang disinyalir ada kegiatan perjudian. Jika masih dirinya menjabat sebagai Kapolda Bali dan bilamana tergantikan, agar kiranya Bali tetap bebas dari perjudian.
Dikatakan mantan Kadiv Humas Mabes Polri, ini bahwa tujuan dilakukannya Balak Agung tidak lebih untuk menghindari pengaruh buruk akan perilaku perjudian yang terjadi selama ini di Bali. Sehingga penyakit masyarakat akan setiap kegiatan suci di Bali tidak ternodai oleh aktivitas judi.
"Jangan setiap bentuk perjudian nantinya mengaitkan bahwa sedang ada kegiatan adat. Ini harus dibenahi, pada intinya masyarakat Bali harus memahami dan bagi yang tidak terima bila ditangkap berarti menantang hukum. Kalau tidak terima dengan hal ini berarti menantang saya namanya," ungkap Jenderal Polisi asal Sulawesi Utara ini.
Demikian disampaikan Kapolda Bali Irjen Pol Ronny Frengky Sompie yang memerintahkan kepada jajarannya untuk menggelar operasi Balak Agung yang menindak segala bentuk judi di Bali.
"Target kami Bali harus bebas perjudian. Operasi selama 21 hari ini akan mengarah pada segala bentuk perjudian, apa pun itu bentuknya. Jadi kalau dalam waktu itu ada yang berani menggelar perjudian berarti orang itu nantang saya dan akan berhadapan langsung dengan saya," tantang Jenderal Polisi bintang dua di pundaknya, Kamis (23/4) di Mapolda Bali.
Dia juga menegaskan bahwa operasi Balak Agung yang berakhir hingga 12 Mei mendatang jangan disalah artikan. "Jangan salah sangka, nanti habis operasi Balak Agung berarti boleh ada judi lagi. Bukan itu maksud kami, operasi ini untuk pengetatan wilayah. Setelahnya aturan itu tetap berlaku," ungkapnya.
Dirinya pun juga meyakinkan kepada anggotanya agar terus melakukan pemantauan dan penyisiran segala titik wilayah yang disinyalir ada kegiatan perjudian. Jika masih dirinya menjabat sebagai Kapolda Bali dan bilamana tergantikan, agar kiranya Bali tetap bebas dari perjudian.
Dikatakan mantan Kadiv Humas Mabes Polri, ini bahwa tujuan dilakukannya Balak Agung tidak lebih untuk menghindari pengaruh buruk akan perilaku perjudian yang terjadi selama ini di Bali. Sehingga penyakit masyarakat akan setiap kegiatan suci di Bali tidak ternodai oleh aktivitas judi.
"Jangan setiap bentuk perjudian nantinya mengaitkan bahwa sedang ada kegiatan adat. Ini harus dibenahi, pada intinya masyarakat Bali harus memahami dan bagi yang tidak terima bila ditangkap berarti menantang hukum. Kalau tidak terima dengan hal ini berarti menantang saya namanya," ungkap Jenderal Polisi asal Sulawesi Utara ini.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih