18 August 2014

Jokowi Akan Hadirkan Bebek-bebekan di Waduk Ria Rio

Kompas.com/Robertus BelarminusAmpi Theater yang dibangun di sisi selatan Waduk Ria Rio bagi pengunjung untuk menyaksikan lebih dekat bibir waduk.

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo tak setengah-setengah menata Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur. Jika proses penataan taman rampung, maka dia akan menambahkan wisata air, yakni berupa perahu bebek di waduk.
"Ada wisata airnya, ada bebek-bebekan. Nggak cuma itu, adauler-uleran juga," ujar Jokowi saat berkunjung ke waduk itu, Senin (21/10/2013).
Jokowi menjelaskan, masyarakat di DKI Jakarta perlu memperoleh sosialisasi pentingnya ruang terbuka hijau bagi pusat aktivitas. Salah satunya adalah dengan membuka fasilitas soal aktivitas warga di sejumlah ruang terbuka hijau, termasuk wisata air.
Dengan begitu, warga memiliki "budaya taman", seperti dikutip dari pengamat perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga. Menurutnya budaya taman adalah kondisi masyarakat yang menjadikan taman sebagai salah satu pusat aktivitasnya sehari-hari. Mulai dari bermain, belajar, hingga soal interaksi sosial.
Jokowi juga sempat melontarkan candaan bahwa warga bisa berenang di waduk seluas 8 hektar tersebut. Wartawan punnyeletuk, "Enggak gatel-gatel apa, Pak?" Jokowi pun menjawab, "Lah kan ditanya, bisa buat berenang atau enggak, ya saya jawab iya bisa, tapi gatel-gatel," ujarnya.
Baru 20 persen
Di waduk tersebut, Jokowi sempat berkeliling di sisi selatan, sisi yang tamannya mulai ditata. Bau tak sedap pun mengiringi langkah sang gubernur melihat sisi timur, tempat sebagian rumah warga masih tampak berdiri. Sementara itu, di sisi sebelahnya, area waduk tampak telah bersih.
"Aduh, pusing, bau dari mana ya ini," ujar Jokowi sambil menutup hidungnya di tepi waduk tersebut.
Jokowi memprediksi, bau itu berasal dari sampah atau limbah yang ada di waduk tersebut. Ia mengatakan, hingga saat ini, penataan baru 20 persen. Ia pun yakin, bau seperti itu tak tercium lagi jika penataan taman selesai.
Sebelumnya diberitakan, kawasan Waduk Ria Rio akan ditata oleh empat instansi. Sisi barat, timur, dan utara akan dibangun oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Adapun sisi selatan akan dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo. Sementara itu, normalisasi waduk akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Semuanya menggunakan APBD. 
JAKARTA, KOMPAS.com — Penghijauan mulai dilakukan di kawasan Waduk Ria Rio, Jakarta Timur. Di hadapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, perwakilan warga berjanji akan merawat kawasan waduk seluas 25,8 hektar tersebut.

Ikrar itu dibacakan perwakilan warga, Buce Ishak, dalam acara peresmian penghijauan Taman Kota Waduk Ria Rio, Kamis (26/9/2013) pagi. Dia sangat senang area waduk mulai ditata.

"Setelah penataan waduk, kami warga Kelurahan Kayu Putih berjanji untuk ikut menjaga kebersihan waduk. Minimal jangan ada sampah di waduk," ujarnya di hadapan Gubernur dan pejabat lainnya.

Pria yang sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di Kelurahan Kayu Putih tersebut melanjutkan, bagi warga sekitar, penataan waduk memiliki dampak yang sangat positif, terutama untuk mengurangi persoalan banjir di area sekitar waduk tersebut.

"Dulu waduk ini airnya jernih sampai dasar kelihatan. Tahun ke tahun, mulai banyak penduduk di sekitarnya semakin kotor. Tahun 1996 terjadi banjir pertama sampai yang terparah 2007, berlangsung 16 hari banjir di 9 RW," tuturnya.

Ishak pun berharap, karena Jakarta akan mulai masuk ke musim penghujan, pengerukan waduk tersebut dipercepat agar dapat menampung air. Tak hanya itu, warga sekitar pun mengapresiasi upaya Pemprov DKI dalam menambah ruang terbuka hijau, terutama sebagai tempat aktivitas publik.

Ishak pun mengenang situasi waduk pada sekitar tahun 1980 silam. Saat itu, waduk tersebut masih asri dan jadi tempat bermain anak-anak. Dengan penataan waduk, lanjut Buce, Pemprov DKI tak hanya memberikan solusi bagi persoalan banjir, tetapi juga dianggap mengembalikan kondisi waduk seperti sekitar tiga dekade lalu.

Kawasan Waduk Ria Rio akan ditata oleh empat instansi. Sisi barat, timur, dan utara akan dibangun oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Sisi selatan akan dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo. Adapun normalisasi waduk akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Semuanya menggunakan APBD.

Kini, proses pengerjaan pun baru 10 persen. Dari empat sisi waduk, hanya sisi selatan yang baru dihijaukan dengan rumput dan pepohonan. Di beberapa bagian, juga telah dipasangconblock sebagai tempat pengunjung waduk berpijak, sedangkan sisanya baru sekedar diuruk. Meski jauh dari rampung, keindahan mulai tampak.
JAKARTA, KOMPAS.com — Penataan kawasan Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, telah berlangsung selama lebih kurang enam bulan. Sedikit demi sedikit, kawasan waduk seluas 25,8 hektar itu telah menunjukkan wajah aslinya yang indah.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa proses di balik penataan tersebut tak semulus yang dibayangkan. Ada ketegangan fisik, adu nyali, dan tensi tinggi. Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni menuturkan, kawasan sekitar Waduk Pluit merupakan permukiman kumuh yang ditinggali lebih dari 300 kepala keluarga. Pekerja kasar adalah profesi terbesar dari penduduk yang tinggal di tepi waduk. Sisanya anak-anak serta ibu rumah tangga biasa.
"Jadi bisa dibayangkan, bagaimana psikologis warga yang berada di sana," ujar Mulyadi kepada Kompas.com, Jumat (27/9/2013) pagi.
Sekitar dua bulan silam, sepucuk surat diterima Polres Metro Jakarta Timur. Surat yang kepalanya tertera lambang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta permohonan bantuan pengamanan dalam aksi penertiban kawasan waduk tersebut. Mulyadi langsung menerjunkan personelnya.
Tugas pertama yang dilakukan personelnya di sana adalah melaksanakan pendampingan terhadap petugas Wali Kota Jakarta Timur yang hendak melaksanakan pendataan penduduk. Puluhan pasang mata warga menatap sinis melihat jalannya proses pendataan warga tersebut.
Ketegangan memuncak pada awal September 2013 lalu ketika penataan taman dimulai oleh para pekerja. Sejumlah hambatan mulai dari pelemparan batu hingga intimidasi lain terjadi di sana.
"Pas kita mau kerja, ada organisasi pemuda, kita main halau-halauan. Terpaksa kita tongkrongin itu, anggota reserse kita siang dan malam di sana. Kalau enggak, enggak bisa kerja kita," ujarnya.
Mulyadi mengatakan, kelompok organisasi pemuda itu bersikukuh menjaga lahan yang diklaim oleh salah satu keluarga ahli waris. "Anggota kita bilang, 'Kalau kamu punya dokumen sah, silakan saja. Kalau enggak, ya sudah minggir dari sini'," kata Mulyadi.
Sempat terjadi konfrontasi dalam situasi tersebut sehingga memaksa petugas menciduk enam orang anggota ormas. Keenam orang tersebut hanya menjalani pemeriksaan serta pendataan di ruang Reskrim Polrestro Jaktim.
Kini, sisi selatan waduk tersebut telah mulai ditata. Mulyadi mulai mempersiapkan pola pengamanan pembukaan ruang publik yang baru itu. Hal ini mengingat maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan, serta pencurian kaca spion kendaraan yang marak terjadi di sana.
"Kita sudah berkomitmen dengan TNI dan Satpol PP untuk bahu-membahu mengamankan waduk ini. Akan ditempatkan 20 polisi, 10 satpol PP, serta 4 orang anggota TNI dari Koramil," kata Mulyadi.
KOMPAS.com/ROBERTUS BELARMINUSTaman di sisi selatan Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, dilengkapi dengan trek pejalan kaki serta bangku taman seperti tampak pada Jumat (27/9/2013).

JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memoles kawasan Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur, mendapat sambutan positif dari warga Jakarta. Kawasan yang sebelumnya kumuh, dipenuhi sampah, dan jadi sarang penyamun itu mulai menunjukkan wajah baru. Pengunjung pun senang menikmati pemandangan asri itu.
Budi (42), warga Kompleks Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, penasaran ingin melihat situasi Waduk Ria Rio. Selama ini ia hanya melihatnya pada tayangan televisi. Sore tadi, ia bersama istri dan anaknya menyempatkan diri menengok waduk itu. Setelah berkunjung, Budi mengapresiasi perubahan di kawasan tersebut.
"Yang jelas saya ke sini lihat-lihat. Gimana sih yang selama ini digembar-gemborkan di TV dan di media, dan ternyata sesuai," kata Budi kepada Kompas.com.
Budi menyambut positif langkah Jokowi mengubah kawasan tersebut ke fungsi aslinya. Sebelum ini, ia mengenal kawasan tersebut sebagai kawasan kumuh dan tidak tertata baik. Ia juga mengenal kawasan ini sebagai tempat rawan kriminalitas.
"Sebelum dibersihkan, di situ itu banyak dompet bertebaran dan tempat sarang penyamun," ujar Budi.
KOMPAS.com/ROBERTUS BELARMINUSAmpitheater yang dibangun di sisi selatan Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, disediakan bagi pengunjung untuk menikmati pemandangan waduk dari dekat.
Menurut dia, penataan waduk itu memang perlu, khususnya dalam penanggulangan banjir yang memang kerap terjadi di wilayah Pulomas. Ia menuturkan, selama ini kawasan Pulomas dikenal sebagai kawasan banjir sepanjang masa. Ia berharap penataan waduk itu bisa menghilangkan genangan air, meski tidak seratus persen bebas banjir.
Budi mendukung Pemerintah Provinsi DKI melakukan hal serupa bagi waduk-waduk lain di Jakarta. Sebelum Ria Rio "disentuh", Pemprov DKI sudah lebih dulu menata Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta Utara. Setelah Pluit dan Ria Rio selesai, giliran Waduk Tomang Barat di Grogol, Jakarta Barat, akan dibenahi. Pemerintah Kota Jakarta Utara juga melakukan penataan di Waduk Teluk Gong.
Dalam perbincangan dengan Kompas.com, para pekerja di sisi selatan Waduk Ria Rio mengatakan, pembenahan sisi selatan merupakan tahap I pengerjaan Waduk Ria Rio. Pengerjaan itu meliputi pemasangan paving block untuk pejalan kaki, penanaman rumput, serta berbagai jenis pepohonan yang telah ditanam lebih dulu.
Di pinggir sisi selatan tersebut akan dibangun pula panggung terbuka atau amphitheater. Di panggung ini, pengunjung dapat duduk menghadap waduk. Sebagai peneduh di taman itu, ditanamlah beberapa jenis pohon, seperti Cassia fistula atau kasia lampion dan Salix babylonica. Meski demikian, belum terlihat adanya lampu penerangan permanen dan juga tempat sampah di sana. "Kalau tempat sampah sih saya dengar besok dibawa ya," kata pekerja taman.
Kawasan Waduk Ria Rio ditata oleh beberapa instansi. Sisi barat, timur, dan utara akan dibangun oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Sisi selatan dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo. Adapun normalisasi waduk akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat sore, kumpulan warga mulai terlihat mengunjungi kawasan sisi selatan waduk Ria Rio yang telah ditata. Lokasi tersebut telah lebih dulu dihijaukan dengan pepohonan, rerumputan, dan paving block untuk jalan.
Beberapa warga, tua-muda, tampak menikmati suasana di sana, entah sekadar duduk-duduk di bangku taman atau berkeliling taman. Ada pula warga yang berkunjung sambil berfoto-foto di sekitar taman. Terlihat beberapa pekerja tengah merapikan pengerjaan jalan pedestrian, pengecoran, ataupun memasang rumput.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih