01 August 2014

Cerita Pedagang Pasar Gembrong yang Pernah Jualan di Malaysia dan Singapura

Jakarta - Bowo (39) salah satu pedagang karpet di Pasar Gembrong mengaku pernah berjualan juga di Malaysia dan Singapura. Dia kemudian membandingkan sikap orang Indonesia yang berjualan di sana dengan di Tanah Air. Bagaimana ceritanya?

"Kalau boleh saya curhat pengalaman saya berdagang di negara tetangga dengan sangat beda. Biar dikata saya bukan lulusan sarjana tapi pengalaman saya banyak," ujar Bowo di pasar Gembrong, Jaktim, Jumat (1/8/2014).

Bowo pernah berjualan kopi dan teh tarik di Sabah, Malaysia. Menurutnya, di sana para pedagang asal Indonesia tertib dan dapat diatur.

"Seperti pasar ikan di sana, mereka dagang dari pukul 03.00 WIB pagi, nanti pukul 05.00 WIB sudah bersih kembali, lapak-lapak sudah dibersihkan sudah gitu jalan disemprot dengan blambir, jadi lalat pun nggak ada secuil pun," ujarnya.

Alhasil, kehadiran pedagang di sana tidak menjadi beban bagi pemerintah. Justru sebaliknya, menjadi pemasukan negara tertinggi.

"Pedagang di sana bisa diatur karena retribusi untuk pemerintah tidak mencekik seperti di sini. Nggak cuma di Malaysia di Singapura juga kayak gitu retribusi pedagang kecil dan beban pajak ditarik tinggi ke BBM," ujar pria berjualan di negara tetangga selama dua tahun.

Bowo mengatakan tak ada satu pun pedagang yang ingin menjajakan barangnya di pinggir jalan. Ia pun tidak masalah jika harus digusur dan ditertibkan dari jalan.

"Sekarang kalau mau gusur silakan tetapi siapkan kami tempat jangan telantarkan kami. Selain itu pajak atau retribusi jangan terlalu tinggi contoh seperti Malaysia," tuturnya.

Bowo juga melihat para pedagang Indonesia di luar negeri bisa tertib. Namun saat kembali ke Indonesia mereka bisa saja berubah.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih