31 July 2014

Cerita Petugas Keamanan yang Diancam Dibunuh Saat Tertibkan PKL Monas

Foto: Herianto Batubara/detikcom
Jakarta - Meski sudah dilarang dan diusir berkali-kali, pedagang kaki lima (PKL) tetap saja berdagang di dalam kawasan Monumen Nasional (Monas). Petugas Unit Pengelola Taman (UPT) Monas pun mengaku kewalahan.

detikcom mencoba mewawancarai beberapa petugas UPT Monas tentang pembiaran PKL yang berjualan di dalam kawasan Monas, Kamis (31/7/2014) pagi. Namun kebanyakan dari mereka tidak mau menjawab.

Setelah berkeliling, akhirnya ada seorang petugas UPT Monas yang bersedia menjawab. Saat itu ia tengah mengusir para wisatawan yang menginjak rumput Monas.

Saat itu memang banyak PKL yang berjualan di dalam kawasan Monas meski sudah ada larangan keras oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok). Tidak nampak petugas Satpol PP di lokasi.

Kata petugas UPT Monas yang tidak mau disebutkan namanya itu, dirinya telah berkali-kali mengusir PKL yang berdagang di dalam kawasan Monas. Namun katanya, hal itu tidak pernah diindahkan.

"Ngusir mah sering, tapi mau gimana lagi PKL-nya pada bandel. Saya sendiri sih udah kewalahan lah," katanya.

Bahkan sang petugas UPT Monas ini mengaku pernah diancam dibunuh saat menertibkan PKL Monas. Karena kejadian itu, ia pun mengaku jadi sedikit khawatir akan keselamatan pribadinya

"Diancem mah sering. Bahkan saya pernah dibilangin, 'awas lo, mau mati sampeyan di sini. Saya sudah lama dagang di sini. Nggak usah macem-macem'," kisah sang petugas UPT Monas itu.

Ditambahkan sang petugas UPT Monas itu, sudah rahasia umum jika ada oknum petugas dan preman yang mem-backing PKL. Menurutnya, hal itu yang membuat PKL tetap membandel berjualan di dalam kawasan Monas.

"Kalau soal yang backing-in tanya ke pedagang aja atau ke petugas Satpol PP. Mereka yang tau lah. Saya sih sudah berusaha menjalankan tugas dengan baik," imbuh sang petugas UPT Monas tersebut.

Seperti diketahui, Selasa (24/6/2014) lalu juru parkir liar di Monas Yusri (47) tewas setelah dibakar oknum TNI Pratu Heri. Yusri dianiaya secara sadis karena kurang memberikan uang jatah preman kepada Pratu Heri.

Yusri yang kritis karena dibakar itu akhirnya meninggal di RSCM sekitar pukul 05.30 WIB, Senin (14/7/2014). Sementara Pratu Heri sudah dipecat secara tidak hormat dari TNI dan terjerat Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih