Timses Prabowo: Wiranto Tak Berani Ungkap Sebenarnya

Jakarta - Kubu calon presiden Prabowo Subianto angkat bicara menyusul pemaparan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto ihwal rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira terkait pemecatan Prabowo dari militer pada Mei 1998.

Direktur Operasi Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Edhy Prabowo, menepis pernyataan Wiranto soal Prabowo diberhentikan dengan tidak hormat sebagai Pangkostrad pada Mei 1998.

Edhy Prabowo menilai Wiranto tidak berani mengungkap kenyataan yang sebenarnya terkait dengan posisi Prabowo sebagai prajurit ketika itu.

"Pak Wiranto tidak berani mengungkapkan fakta bahwa Pak Prabowo itu tidak dipecat, tidak diberhentikan dengan tidak hormat," kata Edhy saat dihubungi detikcom, Kamis (19/6), menanggapi pernyataan Wiranto soal DPT terkait Prabowo.

Buktinya, Edhie meneruskan, Prabowo sejak tidak di militer mendapat pensiunan dari TNI. "Uang pensiun Pak Prabowo itu didapat karena prestasi Pak Prabowo. Itu juga tidak berani diungkapkan Pak Wiranto," ujar Edhie.

Edhie, yang Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menyebutkan Prabowo ketika baru berhenti dari TNI mendapat uang pensiun yang memang tidak besar jumlahnya. "Sekitar Rp 800 ribuan saat itu, terus bertambah kan jumlah sekarang," ungkap dia.

Lebih lanjut Edhie meminta agar Prabowo tidak dijadikan kambing hitam. "Jangan begitu, tidak perlu Pak Wiranto seperti itu," tutur Edhie menekankan.

Sesaat sebelumnya, Wiranto dalam pidatonya di Posko Forum Komunikasi Pembela Kebenaran menyatakan ia tidak ingin terjebak pada perdebatan istilah terkait dengan sebutan pemberhentian dengan hormat atau dengan tidak hormat terhadap Prabowo. "Saya serahkan ke masyarakat yang menilainya," ujar Wiranto yang juga anggota penasihat capres Joko Widodo (Jokowi) ini.