17 June 2014

KPK Luruskan Soal 'Kebocoran' Rp 7.200 T, Ini Respon Fadli Zon

Jakarta - Dalam debat capres kedua, Prabowo Subianto menyebut soal kebocoran kekayaan negara sebesar Rp 7.200 triliun, yang dikutipnya dari Ketua KPK Abraham Samad. KPK lantas membantah pernah menyatakan itu dengan menjelaskan bahwa angka itu masih sebatas potensi kebocoran, bukan kebocoran.

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon lantas menyatakan, memang Prabowo berbicara soal potensi kebocoran. Dengan kata lain, Prabowo tak salah ucap.

"Ya potensi. Yang kita bicarakan soal potensi, oportunity loss kita dalam mendapatkan budget begitu besar," kata Fadli Zon saat dihubungi, Selasa (17/6/2014).

Fadli menyatakan kebocoran yang dimaksud Prabowo bukan hanya kebocoran dari sisi belanja negara, melainkan dalam artian lebih luas. Potensi kebocoran meliputi kekayaan dari berbagai bidang yang rawan lepas karena berbagai hal.

"Itu bukan kebocoran dari sisi belanja saja, tapi pendapatan dan belanja. Termasuk dana-dana yang dikorupsi, pajak tidak dibayarkan, subsidi yang tidak efisien, dan sebagainya," kata Fadli.

Sebelumnya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sudah bertanya pada Ketua KPK Abraham Samad terkait pernyataan Prabowo tersebut. Versi Samad, ucapannya bukan mengarah pada kebocoran uang negara, tapi potential revenue yang bakal diraih bila aset-aset migas di Indonesia diselamatkan.

"Terus terang saya agak kaget mendengar itu dan saya cek, di mana, oh dari satu pertemuan di PDIP yang mengumumkan Pak Ketua (Samad). Saya cek ke Pak Ketua, yang dimaksud Pak Ketua itu potential revenue, kita bisa melipatgandakan penerimaan negara lebih dari Rp 7.000 triliun, bukan kebocoran," kata Bambang saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, hari ini.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih