Jokowi Masih Unggul, Timses Prabowo: Jagoan Awalnya Kalah Dulu

Jakarta - Survei Indo Barometer menunjukkan selisih elektabilitas Jokowi-JK masih unggul cukup jauh di atas Prabowo-Hatta. Pasangan capres nomor urut satu dan dua tersebut terpaut sekitar 13,5%. Tim sukses Prabowo-Hatta pun angkat bicara.

"Saya lihat distribusi pemilih calon, dari yang memilih calon presiden dan wapres Jokowi-JK dipilih rakyat karena jujur dan suka dengan kepribadiannya. Sebaliknya, Prabowo-Hatta dipilih dengan alasan tegas, program visi misi bagus, dan berjiwa pemimpin," kata tim sukses Prabowo-Hatta, Eggi Sudjana, dalam rilis survei Indo Barometer di Rarampa Resto, Jl Mahakam I No 1, Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Menurut Eggi, saat ini yang dibutuhkan adalan strong leader. Menurut Eggi, Prabowo dipilih karena tegas, visi misi bagus, dan berjiwa pemimpin.

"Jadi itu yang harus dipilih. Harus dikutip dengan jelas yang kita cari adalah pemimpin. Ya itu yang dicari. Kalau cari yang sederhana, banyak kan. Gembel-gembel banyak," katanya enteng.

"Yang kedua, soal ekstra kerja keras. Itu kalau di film-film jagoan kan memang awalnya kalah dulu. Semua kan karena izin Tuhan," ujarnya lagi.

Jubir tim sukses Jokowi-JK Ferry M Baldan menuturkan, hasil survei sebaiknya dianggap sebagai cermin. "Tidak boleh marah tetapi tidak boleh cepat senang," kata Ferry di acara yang sama.

Berbagai dinamika dalam kampanye, menurut Ferry, justru dijdikan ajang berlomba menyajikan capres terbaik. Termasuk berbagai kampanye negatif dan kampanye hitam juga direspon dengan baik.

"Menurut saya kita nggak usah terlalu sewot dengan itu. Bagaimana sampai dengan 9 Juli kita mempelajari karakter masyarakat, presiden seperti apa sih yang mau mereka pilih. Terlalu menarsiskan capres juga nanti masyarakat malah berpikir kok begitu sih? Kekuatan Jokowi kan ketika gestur dan tutur dia itu," imbuh Ferry.

"Nggak perlu perang. Kalau perang itu kan banyak lawan yang meninggal, kemudian menang. Saya rasa komitmen kita bagaimana menyajikan ke masyarakat kalau ini yang terbaik. Jangan bodohi masyarakat dengan hal-hal yang tidak relevan. Partai Islam kan banyak yang di sini (menunjuk Eggi), kita kebanyakan partai nasionalis, tapi kan di dalamnya banyak umat Islam, jadi sama-sama lah," pungkasnya.