Ahok Marah pada BPKD saat Disomasi Roy Suryo

Jakarta - Dalam proses pembangunan MRT, GOR Lebak Bulus di Jakarta Selatan harus ditutup dan dibongkar. Untuk penutupannya, diperlukan izin dari Kemenpora yang baru akan turun setelah persoalan pembangunan GOR BMW terlaksana.

Untuk pembangunan GOR BMW ini, oleh Kemenpora, pemprov DKI harus memastikan GOR BMW yang dalam kawasan Taman BMW tersebut akan dibangun. Salah satu syaratnya, dengan menyerahkan sertifikat tanah yang telah dibebaskan untuk pembangunan GOR bertaraf internasional itu.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI, Ratiyono mengaku sudah tak ada masalah dengan pembebasan lahan karena sertifikat tanah dari BPN sudah keluar. Namun, hal sebaliknya dikatakan pihak Kemenpora yang masih menunggu sertifikat tanah berada di tangan mereka.

Dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Ahok dengan sejumlah SKPD, diketahui masalah ini ada pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD). Kepala BPKD Endang Widjajanti yang belum menyerahkan berkas tersebut ke pihak Kemenpora.

"Udah. Saya sudah suruh BPKD kirim. Ternyata belum dikirim. Saya suruh siapkan surat sertifikat. Tadi saya udah marah sama BPKD," kata Ahok usai rapat di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/6/2014).

Ia mengaku dalam rapat tersebut sempat marah pada Endang karena lamban mengerjakan tugasnya.

"Di sini (pemprov DKI) prinsipnya kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah. Saya bilang (dalam rapat, saya sampai paranoid sama kalian. Saya merasa dikerjai kalian. Banyak surat itu bilang sudah dikasih, ternyata nggak," sambungnya.

Ia menilai cara kerja BPKD yang lamban akan menghambat pengerjaan MRT karena baru akan mengirim suratnya hari ini.

"Apa sih susahnya sertifikat udah keluar. Kamu baca nggak sih berita menpora bilang asal ada sertifikat lahan BMW langsung saya kasih rekomendasi. Baru mau verbal. Ini verbal bisa seminggu lagi. Masa mesti saya yang bikin surat?" tegasnya.

Lalu apa alasan BPKD tentang surat yang terlambat dikirim?

"Nggak mau jawab. Kalau tekan lagi, nanti bilangnya 'ya saya salah pak," ujar Ahok sambil memperagakan cara orang meminta maaf dengan bicara yang halus dan kepala sedikit menunduk.