05 November 2016

Pembangunan Rusun Rawabebek Distop karena Pekerja Merokok dan Tak Bersepatu

KOMPAS.com/JESSI CARINAPelaksana Tugas Gubernur DKI Sumarsono (dua dari kanan) memeriksa pembangunan Rusun Rawabebek yang dihentikan, Sabtu (5/11/2016).


Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mendatangi dua rumah susun yang pembangunannya dihentikan.

Sumarsono mengatakan kunjungan itu diharap bisa memberikan gambaran tentang alasan penghentian pembangunan kedua rusun itu.
"Daripada Sabtu libur, diam di rumah, mendingan kita ke rusun saja, ini diajak Pak Sekda (Sekda DKI Saefullah). Untuk beri gambaran ke saya kenapa distop," ujar Sumarsono di Rumah Dinas Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati, Sabtu (5/11/2016).
Rencananya, Soemarsono akan mendatangi dua rusun yaitu Rusun Rawabebek dan Rusun Marunda.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Arifin mengatakan, pembangunan rusun itu dihentikan karena kontraktor pembangun rusun ini masuk "blacklist" Kota Bogor.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga pernah mengakui, pembangunan rumah susun tahun ini tidak mencapai target.
Sebab, menurut dia, pemerintah tidak mendapatkan kontraktor yang baik untuk membangun rusun. "Daripada kamu terusin (pembangunan), tetapi bocor tahun depan," ujar Ahok.
Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Sabtu (5/11/2016), mengecek proyek pembangunan Rusun Rawabebek yang dihentikan oleh Pemerintah Provinsi DKI.

Sumarsono memeriksa kondisi bangunan hari ini untuk mengecek apa yang dilaporkan oleh tim audit.
Sambil membuka lembar evaluasi Rusun Rawabebek, ia membacakan beberapa masalah yang membuat pembangunan rusun itu dihentikan.
"Pekerja merokok dalam lokasi proyek. Wah, ini pekerja tidak memakai sepatu di lokasi proyek," ujar Sumarsono di Rusun Rawabebek, Jakarta Timur, Sabtu (5/11/2016).
Kontraktor rusun itu adalah PT Permata Dwi Lestari. Perwakilan kontraktor mengatakan bahwa mereka telah mengatasi permasalahan itu.
"Sekarang sudah pakai sepatu lagi, Pak," ujar salah satu perwakilan kontraktor.
Sumarsono juga memeriksa bagian bangunan yang disebut tidak sesuai standar oleh Dinas Perumahan DKI Jakarta.
Dia memeriksa toilet di unit rusun yang tidak ditinggikan. Dia juga memeriksa kondisi tangga rusun itu.
Dari lembar evaluasi, kontraktor diketahui tidak tertib dalam urusan keselamatan pekerja. Kontraktor juga tidak tertib dalam kerapian bekerja.
Ada beberapa catatan dalam kerja kontraktor itu, antara lain sampah-sampah botol yang diletakkan di pipa pengecoran. Ada pula bagian dinding yang disemen tidak merata sehingga menjadi seperti sarang lebah.
"Itu hanya di permukaan saja, Pak. Sekarang sudah kita ratakan semua," ujar pihak kontraktor.
"Jangan bilang 'hanya' karena ini menyangkut nyawa manusia, bisa berbahaya," ujar Sumarsono.
Kondisi bangunan 4 blok Rusun Rawabebek sudah selesai hingga 57 persen. Pembangunannya dihentikan karena Pemprov DKI menemukan hal-hal di atas.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih