Ratusan warga Perumahan Griya Bintara Indah, Bekasi Barat, Minggu (30/10/2016) pagi berunjuk rasa menolak rencana pembangunan apartemen Bintara Residence yang berlokasi di Jalan Terusan I Gusti Ngurah Rai, sekitar 500 meter dari Stasiun Kereta Cakung, Jakarta Timur.
Aksi dilakukan di jalan utama masuk perumahan, seusai senam pagi bersama. Selain orasi, warga juga mendatangi bedeng pembangunan apartemen dan menempel poster penolakan. Mereka mewakili 3.000 keluarga penghuni tiga perumahan yang akan terdampak pembangunan apartemen, yakni Griya Bintara Indah, Pondok Cipta, dan Bintara Lika.
Randi Saragih, koordinator aksi yang juga anggota tim teknis Forum 4 RW Tolak Apartemen, menyatakan, ijin prinsip pembangunan apartemen memang sudah keluar, tetapi warga tidak pernah diajak bicara.
Ada pun dampak negatif yang dikhawatirkan warga adalah makin tingginya genangan air di musim hujan serta kesulitan air di musim kemarau. Bulan ini, kata sejumlah warga, sudah tiga kali permukiman mereka tergenang.
Aksi dilakukan di jalan utama masuk perumahan, seusai senam pagi bersama. Selain orasi, warga juga mendatangi bedeng pembangunan apartemen dan menempel poster penolakan. Mereka mewakili 3.000 keluarga penghuni tiga perumahan yang akan terdampak pembangunan apartemen, yakni Griya Bintara Indah, Pondok Cipta, dan Bintara Lika.
Randi Saragih, koordinator aksi yang juga anggota tim teknis Forum 4 RW Tolak Apartemen, menyatakan, ijin prinsip pembangunan apartemen memang sudah keluar, tetapi warga tidak pernah diajak bicara.
Ada pun dampak negatif yang dikhawatirkan warga adalah makin tingginya genangan air di musim hujan serta kesulitan air di musim kemarau. Bulan ini, kata sejumlah warga, sudah tiga kali permukiman mereka tergenang.
Jika apartemen jadi dibangun, mereka khawatir genangan makin tinggi dan sering. Sebab, lokasi yang akan dibangun apartemen itu selama ini merupakan resapan dan penampungan air.
Keberadaan tiga menara dengan ketinggian 26 lantai yang akan menampung 2.600-an penghuni itu juga dipastikan akan menyedot air tanah. Sehingga, di musin kemarau pasti warga akan kesulitan air.
Selain itu, warga juga mengkhawatirkan dampak sosial bagi penghuni, seperti keramaian, kebisingan, ketidaknyamanan, narkoba, sampai kemacetan. Sekarang saja, kemacetan lalu lintas di pagi hari sudah dimulai sejak depan gerbang perumahan.
Keberadaan tiga menara dengan ketinggian 26 lantai yang akan menampung 2.600-an penghuni itu juga dipastikan akan menyedot air tanah. Sehingga, di musin kemarau pasti warga akan kesulitan air.
Selain itu, warga juga mengkhawatirkan dampak sosial bagi penghuni, seperti keramaian, kebisingan, ketidaknyamanan, narkoba, sampai kemacetan. Sekarang saja, kemacetan lalu lintas di pagi hari sudah dimulai sejak depan gerbang perumahan.
Kalau apartemen sudah dihuni, mereka khawatir kemacetan akan makin panjang, mengingat jalan Terusan I Gusti Nguragrai merupakan akses masuk ke Tok JORR Bintara.
Serobot fasos
Sesuai izin prinsip, apartemen Bintara Residence yang akan dibangun PT Jakarta Cipta Utama menempati lahan seluas 15.500 meter persegi. Di dalamnya termasuk 2.800 meter persegi lahan yang mestinya untuk fasilitas umum dan sosial (fasum/fasos) milik warga Griya Bintara.
Ihwal penyerobotan lahan fasum/fasos itu pun sudah dipertanyakan kepada pemerintah kota, tetapi tidak pernah ada jawaban.
Menurut Saragih, sesuai site plan perumahan, lahan yang akan dibangun apartemen itu peruntukannya untuk kawasan niaga seperti ruko dan rukan. "Bukan untuk apartemen," katanya.
Serobot fasos
Sesuai izin prinsip, apartemen Bintara Residence yang akan dibangun PT Jakarta Cipta Utama menempati lahan seluas 15.500 meter persegi. Di dalamnya termasuk 2.800 meter persegi lahan yang mestinya untuk fasilitas umum dan sosial (fasum/fasos) milik warga Griya Bintara.
Ihwal penyerobotan lahan fasum/fasos itu pun sudah dipertanyakan kepada pemerintah kota, tetapi tidak pernah ada jawaban.
Menurut Saragih, sesuai site plan perumahan, lahan yang akan dibangun apartemen itu peruntukannya untuk kawasan niaga seperti ruko dan rukan. "Bukan untuk apartemen," katanya.
(MSH/KOMPAS)
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih