Polda Metro Jaya meminta Pemprov DKI Jakarta membenahi angkutan umum termasuk menambah armada bus untuk mengimbangi penerapan sistem ganjil genap. Pemprov DKI menyebut sudah ada 200 bus yang disiagakan.
Hal ini dijelaskan Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (30/8/2016). Beberapa rekomendasi hasil evaluasi uji coba sistem ganjil genap memang dirumuskan.
"Antara lain rekomendasi untuk memperbaiki jalan-jalan rusak, meningkatkan angkutan umum, penataan MCB (Movable Concrete Barrier) untuk separator, sosialisasi jalan-jalan alternatif, dan sterilisasi," kata Andri.
Dia mengatakan ada 200 bus dari Kementerian Perhubungan yang bersiaga menunggu dioperasikan. Namun pengoperasian bus itu menunggu permintaan dari antusiasme masyarakat di masa penerapan ganjil-genap ini.
"Masih ada 200 bus yang kita siapkan untuk melayani lonjakan penumpang. 200 bus akan kita operasikan di koridor-koridor yang demand (permintaan)-nya bertambah, maka kita akan tambah busnya," kata Andri.
Dia menyebut bus-bus baru itu bisa disebar di koridor-koridor yang ramai, seperti Koridor I, (Blok M-Kota) atau Koridor VI (Dukuh Atas-Ragunan). Pemprov DKI menunggu evaluasi permintaan penggunaan bus sebelum mengoperasikan bus-bus itu, karena pihak Pemprov DKI tidak ingin anggaran Public Service Obligation (PSO) terbuang sia-sia membiayai bus yang tidak diisi penumpang.
"Karena bus-bus itu kita bayar pakai PSO, sayang kalau kosong, inefisiensi," kata Andri.
Untuk penambahan bus dalam rangka peningkatan layanan angkutan umum, sebenarnya pada awalnya Dinas Perhubungan juga mengusulkan sistem ganjil genap untuk mendongkrak keterangkutan di bus TransJakarta. Hasilnya, kata Andri, keterangkutan di bus mengalami peningkatan 30 persen.
"Sebelum penghapusan sistem 3 in 1, ada 525 bus dengan angka keterangkutan penumpang per hari yakni 320.000 orang. Sampai kita dorong ke 804 bus, keterangkutan per hari itu hanya 380.000 orang. Padahal asumsi kita bisa mencapai 450.000 orang per hari. Kemudian kita dorong dengan sistem ganjil-genap ini," kata Andri.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan tentang situasi ruas jalan ganjil-genap yang dihimpun sampai 26 agustus 2016, tercatat ada peningkatan jumlah penumbang kendaraan bus TransJ, yakni sekitar 32,57 persen di Koridor I, 27,17 persen di Koridor VI, dan 30,55 persen di Koridor IX.
(Baca juga: Polisi Minta Pemprov DKI Benahi Angkutan Umum Agar Ganjil Genap Efektif)
Tingkat waktu tempuh perjalanan pada jalur ganjil-genap juga mengalami penurunan sekitar 19 persen. Kecepatan kendaraan meningat sekitar 20 persen, dari rata-rata 24,16 km/jam menjadi 28,90 km/jam.
Penurunan volume kendaraan pada jam diberlakukannya ganjil genap sebesar 15 persen, namun relatif tetap dibanding hasil pemantauan per tanggal 15 Agustus 2016.
Headway (jarak antarkeberangkatan dan kedatangan bus Trans Jakarta) mengalami pemendekan pada Koridor I (pagi hari dari 4 menit menjadi 2 menit), Koridor IX (pagi hari dari 8 menit menjadi 7 menit dan sore hari dari 10 menit menjadi 8 menit). Namun Koridor VI yang terletak di jalur alternatif tidak mengalami perubahan headway.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih