Sejak pekan sebelumnya, hakim sidang kasus uninterruptible power supply (UPS) masih belum bisa menemukan siapa yang pertama kali mengusulkan pengadaan UPS dalam APBD Perubahan DKI 2014.
Saat beberapa saksi dari tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) diperiksa, tidak ada yang mengaku mengusulkan UPS itu.
Namun, anggaran UPS nyatanya ada dan dilaksanakan. Bagaimana bisa? Pertanyaan itu mulai menemui titik temu ketika mantan Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014 Igo Ilham memberi kesaksian dalam persidangan.
Dia menjelaskan prosedur pembahasan APBD perubahan dalam rapat sub banggar tingkat komisi. Rapat yang dia maksud adalah rapat komisi setelah sidang paripurna penyampaian pidato Gubernur soal APBD perubahan dibacakan.
"Dalam rapat pembahasan itu, tiap anggota dewan punya hak bujet. Tiap orang merasa punya hak menambahkan kegiatan. Saya kira bahwa logika itu yang dipakai dewan. Dia mikir punya hak bujet dan dia pakai. Ketua komisilah yang akan menimbang apakah usulan ini akan dimasukkan atau tidak," ujar Igo di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Kamis (17/12/2015).
Igo menjelaskan, masing-masing anggota Komisi E biasanya menuliskan usulannya. Usulan tersebut disampaikan secara pribadi kepada ketua komisi E yang pada saat itu dijabat oleh Firmansyah.
Semua usulan anggota itu tidak dibahas dalam rapat. Igo mengatakan Firmansyah-lah yang akan menjaring usulan mana yang akan masuk untuk diajukan dalam APBD perubahan.
Igo mengatakan setelah selesai menentukan usulan, Firmansyah pasti menyerahkan data tersebut kepada ketua DPRD DKI yang saat itu dijabat oleh Ferrial Sofyan.
"Nanti pimpinan DPRD yang akan berikan ke TAPD atau eksekutif," ujar Igo.
Namun, pada tahun anggaran 2014, Igo tidak tahu usulan anggota Komisi E mana saja yang dimasukan oleh Firman. Terkait dengan pengadaan UPS, Igo menduga UPS merupakan salah satu usulan yang diajukan salah seorang anggota Komisi E.
Jaksa sempat bertanya apakah anggota komisi E tersebut adalah Fahmi Zulfikar yang juga tersangka kasus UPS.
"Kalau siapa yang mengusulkan saya tidak tahu. Karena itu sifatnya individu," ujar Igo.
Namun, dari keterangan Igo, dapat diketahui bahwa Firmansyah memiliki wewenang besar untuk menentukan masuknya nomenklatur pengadaan UPS.
Pada persidangan terdakwa kasus UPS Alex Usman hari ini, jaksa memanggil 6 orang saksi. Diantaranya adalah Zaenal, Sekda DKI Saefullah, Kepala Teknisi PT Offistarindo yaitu Jhoni, sopir Alex Usman yaitu Didi, mantan Wakil Ketua Komisi E Igo Ilham, dan mantan Sekretaris Komisi E Sahrianta Tarigan.
Kepala Teknisi PT Offistarindo Adhiprima, Jhoni, membeberkan soal pertemuan Direktur PT Offistarindo, Harry Lo dengan mantan Kasudin Pendidikan Jakarta Barat Alex Usman di Taiwan.
Pertemuan tersebut sebelum pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dalam APBD perubahan 2014 dilaksanakan.
Untuk diketahui, PT Offistarindo Adhiprima merupakan distributor UPS yang dibeli Sudin Jakarta Barat. Jhoni bercerita ketika itu dia ikut dengan Harry Lo dan Asisten Marketing PT Offistarindo Adhiprima, Sary Pitaloka, pergi ke Taiwan.
"Kami ke Taiwan dalam rangka melihat pameran komputer. Perusahaan kami kan yang dijual bermacam-macam produk, jadi datang ke pameran untuk mengetahui tren teknologi sekarang apa," ujar Jhoni di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Kamis (17/12/2015).
Jhoni mengatakan di pameran tersebut dia melihat Alex Usman. Alex tampak sedang bersama dengan Harry Lo. Namun, Jhoni mengatakan dia tidak tahu apa yang mereka bicarakan.
Dia juga tidak tahu apakah pertemuan itu sudah direncanakan atau sebuah ketidaksengajaan. Dia juga tidak mencoba mendekat dan menyapa Alex Usman. Sebab, posisinya kala itu cukup jauh dari tempat Alex dan Harry berdiri. Dia hanya melihat dari kejauhan.
Jhoni merupakan kepala teknisi yang pernah memberikan pemaparan kepada kepala sekolah di Jakarta Barat tentang manfaat UPS. Jhoni juga merupakan orang yang memasang seluruh perangkat UPS di 25 sekolah di Jakarta Barat.
Dalam fakta persidangan, terungkap bahwa Alex Usman beberapa kali mengadakan pertemuan dengan pihak PT Offistarindo Adhiprima seperti Harry Lo, Sari Pitaloka, dan Jhoni.
Mengenai hal ini, Jhoni membantah bahwa dia kenal dekat dengan Alex. Jhoni mengaku hanya tahu Alex tanpa mengenalnya.
Di luar persidangan, Alex Usman mengaku pernah bertemu dengan Harry Lo di Taiwan. Namun, dia mengatakan pertemuan itu tidak disengaja.
"Saya memang sering datang ke pameran-pameran di luar negeri. Waktu itu kebetulan ada di pameran yang sama, saya melihat Pak Harry Lo ya saya sapa," ujar Alex.
Tetapi, Alex mengaku tidak membicarakan hal-hal terkait pengadaan UPS dengan Harry. Alex mengaku mereka hanya membicarakan seputar pameran tersebut saja.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih