Anggun: Menolak Hukuman Mati Bukan Berarti Membela Narkoba

Jakarta - Surat terbuka Anggun C Sasmi kepada Presiden Joko Widodo meminta gembong narkoba Serge Atalaoui diampuni menuai kontroversi. Penyanyi asal Cilacap, Jawa Tengah, yang kini bermukim di Prancis itu menegaskan dirinya menolak hukuman mati, tetapi bukan berarti membela narkoba.

"Menolak hukuman mati artinya bukan membela narkoba," kicau Anggun dalam twitter resminya @Anggun_Cipta, Senin (27/4/2015) siang ini.

Berikut 8 alasan lengkap mengapa ia menolak hukuman mati:

1. Indonesia masih ada dalam daftar Amnesty International negara-negara yang mengeksekusi warganya juga warga-warga negara lain.
2. Saya menolak hukuman mati untuk semua manusia, apapun kewarganegarannya.
3. Surat terbuka saya kirim karena ada legitimasi antara saya, negara Prancis dan Indonesia.
4. Sistem pengadilan di Indonesia harus diberesi, tanpa korupsi, tanpa jaksa yang main BBM saat pengadilan, adanya penerjemah untuk pengadilan orang asing dll.
5. Menolak hukuman mati artinya bukan membela narkotika.
6. Edukasi dan sensitibilitas masyarakat tentang narkoba harus diterapkan
7. Kecanduan terhadap narkoba bisa dihindari, orang uang memakai narkoba memilih untuk menjadi pemakai sama seperti halnya orang yang merokok
8. Indonesia bisa memberi teladan ke negara-negara lain sebagai negara yang menerapkan Hak Asasi Manusia

Sebelumnya, Anggun mengirimkan surat terbuka lewat akun Facebooknya kepada Presiden Joko Widodo pada 22 April. Ia meminta hukuman mati kepada WN Prancis Serge Atalaoui dibatalkan. Surat terbuka ini mendapat ribuan komentar dari pengguna media sosial. Selain itu, ia juga mengikuti aksi demonstrasi menolak eksekusi mati di Paris pada Sabtu kemarin.

Siapakah Serge? Ia merupakan bagian dari komplotan Benny Sudrajat yang membangun pabrik narkoba di Cikande, Tangerang, Banten. Pabrik terbesar ketiga di dunia ini digerebek pada 2005 lalu. Serge beserta 8 orang lain dihukum mati di kasus itu.