Jakarta -Indonesia sudah bertahun-tahun ekspor gas bumi ke Jepang, Korea, hingga Singapura, di mana oleh negara tersebut digunakan untuk gas kota, agar rakyatnya bisa memasak dengan gas bumi.
"Jepang, Korea, sampai Singapura itu warganya sudah lama manfaatkan gas bumi untuk memasak, bahkan sebagian gasnya dipasok dari Indonesia," ungkap Direktur Utama PT Pertamina Gas Niaga, Jugi Prajogio, dihubungi detikFinance, Rabu (4/3/2015).
Jugi mengungkapkan, di negara-negara tadi, harga gas bumi jauh lebih mahal dibandingkan elpiji. Karena, manfaatnya jauh lebih banyak gas bumi.
"Di kita (Indonesia) terbalik, harga gas bumi lebih murah dibandingkan harga elpiji," ucapnya.
Jugi menambahkan, bahkan di Indonesia lebih memfokuskan penggunaan elpiji, sementara sebagian besar elpiji harus diandalkan dari impor.
"Kita justru ekspor gas bumi bertahun-tahun, tapi impor elpiji dalam jumlah besar tiap tahunnya, tentu ini sangat disayangkan. Bayangkan kalau di Jakarta saja semua rumah pakai gas bumi, impor elpiji berkurang jauh dan tidak perlu disubsidi lagi, negara jauh lebih hemat," tutup Jugi.
Seperti diketahui, kebutuhan elpiji yang disalurkan Pertamina sebanyak 67% mengandalkan impor. Apalagi tahun ini pemerintah menganggarkan subsidi elpiji Rp 28 triliun.
"Jepang, Korea, sampai Singapura itu warganya sudah lama manfaatkan gas bumi untuk memasak, bahkan sebagian gasnya dipasok dari Indonesia," ungkap Direktur Utama PT Pertamina Gas Niaga, Jugi Prajogio, dihubungi detikFinance, Rabu (4/3/2015).
Jugi mengungkapkan, di negara-negara tadi, harga gas bumi jauh lebih mahal dibandingkan elpiji. Karena, manfaatnya jauh lebih banyak gas bumi.
"Di kita (Indonesia) terbalik, harga gas bumi lebih murah dibandingkan harga elpiji," ucapnya.
Jugi menambahkan, bahkan di Indonesia lebih memfokuskan penggunaan elpiji, sementara sebagian besar elpiji harus diandalkan dari impor.
"Kita justru ekspor gas bumi bertahun-tahun, tapi impor elpiji dalam jumlah besar tiap tahunnya, tentu ini sangat disayangkan. Bayangkan kalau di Jakarta saja semua rumah pakai gas bumi, impor elpiji berkurang jauh dan tidak perlu disubsidi lagi, negara jauh lebih hemat," tutup Jugi.
Seperti diketahui, kebutuhan elpiji yang disalurkan Pertamina sebanyak 67% mengandalkan impor. Apalagi tahun ini pemerintah menganggarkan subsidi elpiji Rp 28 triliun.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih