12 January 2015

PKL di Depan Pasar Jaya Enjo Pasrah

KOMPAS.com/Robertus BelarminusPKL di Pasar Jaya Enjo, Pisangan Lama, Pulogadung, Jakarta Timur menertibkan lapak mereka, Senin (12/1/2015)

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di tepi Jalan Pisangan Lama, di sekitar Pasar Jaya Enjo, Pulogadung, Jakarta Timur, pasrah lapak-lapaknya ditertibkan. 

"Mau gimana lagi. Ya namanya kita orang kecil nurut saja," kata Sahadi (49), penjual depan Pasar Jaya Enjo, kepada wartawan, di lokasi penertiban, Senin (12/1/2015). 

Pria yang menjadi pedagang sayur itu mengaku tak memiliki kios di dalam Pasar Enjo. Berbeda dengan beberapa pedagang lainnya yang memiliki kios di dalam pasar, tentu dengan mudah pindah masuk ke dalam. 

Sahadi tak tahu di mana akan berjualan lagi. Ia pun tak mendapat ganti rugi. Padahal, bapak dua anak ini ini butuh berdagang untuk membiayai sekolah anaknya yang duduk di kelas III SMA dan I SMP. 

"Kalau enggak boleh di sini, saya bingung mau di mana lagi. Kasihan anak istri saya. Anak dua orang masih sekolah. Sementara istri saya enggak kerja, cuma ngurusin anak di Bogor," ujar Sahadi. 

Menurut dia, ini kali kedua dia digusur dari tempat itu. Sebelumnya, ia adalah pedagang di atas lahan sebelum Pasar Jaya Enjo dibangun. Ketika dibangun, ia dan beberapa pedagang lain mesti pindah ke tepi jalan. 

Pengurus PKL Pasar Enjo, Heri Papir (57) mengatakan, para pedagang akan menunggu kepastian nasib mereka. Heri berharap, pedagang bisa diganti untuk berjualan mulai malam hingga pagi hari.

"Sementara ini pedagang di sini nurut saja. Tapi kita tetap di sini cuma enggak pakai tenda lagi. Gelar aja lapak di pinggir-pinggir. Jadi malam kita dagang, pagi jam delapan itu sudah bersih," ujar Heri.

Jalan Pisangan Lama yang menjadi akses menuju Pasar Enjo, di Pisangan Lama, Pulogadung, Jakarta Timur, diduduki oleh ratusan pedagang kaki lima (PKL). Para pedagang ini membuat akses jalur menuju Pasar Jaya Enjo menjadi terhambat.

Pantauan Kompas.com, Senin (12/1/2015), di bawah guyuran hujan, para pedagang mulai membongkar sendiri lapak-lapak kaki lima mereka yang berada di sisi pinggir kiri dan kanan Pasar Jaya Enjo. 

Petugas Satpol PP terlihat membantu dan melakukan pengawasan saat penertiban. Namun, sebagian pedagang memilih membongkar lapak-lapak kaki lima mereka sendiri, sambil mengambil material yang bisa diselamatkan. 

Para pedagang tersebut terdiri dari pedagang sayur, daging, dan kebutuhan pokok lainnya. Keberadaan PKL ini nampak memang mengganggu lalu lintas jalan. Pasalnya, PKL membuka lapak yang memakan sekitar setengah meter tepian jalan yang memiliki lebar sekitar 3 sampai 4 meter itu. 

Manajer Area Timur I Yohanes Daramonsidi mengatakan, sebagian PKL yang berjualan di tepi jalan itu merupakan pedagang Pasar Jaya Enjo. 

Yohanes menyebut, ada sekitar 262 pedagang yang ada di luar jalan itu dan sekitar 40 persen di antaranya adalah pedagang Pasar Jaya Enjo. Mereka memilih berdagang di luar lantaran takut kalah bersaing dengan PKL di luar.

"Kita mengakui ini pedagang kita. Mereka keluar karena di luar banyak pedagang kaki lima. Kita sudah sampai ke mereka untuk masuk dan mengaktifkan kembali kiosnya," ujar Yohanes, di sela penertiban, Senin siang. 

Yohanes mengatakan sekitar 60 persen sisa PKL lainnya tidak memiliki kios di dalam pasar. Mereka memanfaatkan tepi jalan untuk berjualan. 

Salah satu Komandan Lapangan Petugas Satpol PP di lokasi, Turoyo mengatakan, pihaknya mengerahkan 50 personel untuk penertiban ini. "Permintaan dari pihak pasar memang untuk kembalikan fungsi karena ini memang jalan umum. Jadi jalan umum memang dimanfaatkan pedagang kaki lima," ujar Turoyo.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih