Masyarakat menyambut Menlu (photo courtesy of kbri)
Rijswijk - Indonesia adalah negara yang sangat majemuk. Kita berbeda satu sama lain. Sebarkan cinta kasih dan kebanggaan pada kemajemukan ini kepada dunia, untuk dunia yang lebih aman. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Lestasi Priansari Marsudi dalam kapasitas sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Belanda saat menyampaikan sambutan perpisahan di ruang Flushing Meadows, Rijswijk, Minggu malam atau Senin (12/1/2015) WIB.
"Rasa kasih orang Indonesia yang berbeda satu sama lain tebarkanlah kepada dunia, sehingga dengan perbedaan yang ada kita bisa hidup dengan damai di dunia ini. Kita semua berbeda, jadikanlah dunia ini menjadi tempat yang lebih aman untuk sebuah kemajemukan," pesan Dubes.
Dubes pada kesempatan itu menyinggung peristiwa yang terjadi di Paris dan secara terbuka menyampaikan keprihatin atas apa yang terjadi. Secara intrinsik Dubes menyoroti peristiwa Paris itu sebagai contoh tidak baik dan bahan perenungan.
"Kita menyesalkan dan mengutuk kejadian di Paris yang mengatasnamakan apa pun kejadian tersebut tidak boleh terjadi," tegas Dubes.
Sebelumnya, Dubes melakukan kilas balik selama sekitar 3 tahun masa tugasnya di Belanda. Pada awal ketibaannya, hubungan kedua negara sedang dalam kondisi menurun.
"Banyak sekali yang sudah terjadi. Kadang menghadapi keadaan yang tidak mudah, namun akhirnya dapat dikelola dengan baik. Hubungan Indonesia-Belanda saat ini dalam kondisi sangat baik," imbuh Dubes
Dubes mengatakan bahwa dengan semua capaian itu kini dia bisa meninggalkan Belanda dengan puas dan hati senang, tidak hanya capaian substantif melainkan juga kemasyarakatan.
"Saya pulang dengan rasa senang, pulang ke Indonesia dengan tersenyum, karena saya tahu bahwa saya pulang dengan meninggalkan cinta kasih, antara saya dengan seluruh masyarakat Indonesia di sini, dan mudah-mudahan persaudaraan, cinta kasih, yang telah terjalin selama ini tidak terputus karena kepulangan saya ke Indonesia," papar Dubes.
Disampaikan juga detik-detik sangat menentukan, yang membuat dirinya harus berpisah dengan masyarakat Indonesia di Belanda lebih cepat.
Ceritanya, hari Sabtu 18 Oktober 2014 sekitar pukul 18.00 CET, Dubes Retno mendapat telepon dari Jakarta. Intinya Dubes diminta oleh presiden Jokowi untuk segera kembali ke Jakarta pada keesokan harinya.
Dubes detik itu juga segera mengupayakan tiket, lalu terbang bersama flag carrier kebanggaan nasional Garuda Indonesia pada keesokan harinya dan mendarat di Jakarta pada 20 Oktober 2014.
Begitu tiba, Dubes sudah ditelpon untuk diminta menghadap presiden Joko Widodo yang pada hari itu baru saja dilantik.
"Saya berkesempatan bertemu dengan beliau hari itu juga hampir tengah malam, dan pada tanggal 26 Oktober saya diumumkan mendapatkan kepercayaan menjadi Menlu RI," kisah Retno, yang disambut applaus panjang.
Dikatakan bahwa dirinya faham bahwa ini merupakan tanggung jawab yang besar sekali. Retno mohon doa dari masyarakat agar dia diberi kemudahan, kekuatan dan kesehatan, sehingga mampu menjalankan tugas negara yang tidak ringan ini.
Sebagai seorang perempuan, Retno juga merasa mendapat kehormatan yang luar biasa, karena presiden mempercayai seorang perempuan Indonesia untuk menjadi Menteri Luar Negeri pertama dalam sejarah.
"Waktunya saya pamit, hari Jumat nanti saya akan kembali ke Indonesia mengakhiri masa bakti saya sebagai Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, dan kembali menunaikan tugas saya sebagai Menlu," demikian Menlu Retno Marsudi, yang formilnya juga masih Dubes RI untuk Kerajaan Belanda.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih