Merdeka.com - Para relawan dari Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) dan tim psikologi lain diturunkan untuk memberikan layanan pada keluarga korban penumpang pesawat AirAsia QZ 8501. Mereka bekerja di posko layanan psikologi, Crisis Centre T2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Rabu (31/12).
"Kami sudah bertugas sejak Minggu (28/12) kemarin dan sampai nanti saat pemulangan jenazah. Karena banyak keluarga korban yang mengalami gejala psikologis, seperti shock, karena mengalami penderitaan tidak disangka-sangka," kata Margaretha, juru bicara HIMPSI di depan Posko Layanan Psikologi.
Menurut Margaretha, setiap manusia mengalami gejala psikologis yang berbeda. Semua sebagai sesuatu yang wajar dan semua pihak bisa memberikan kesempatan mereka untuk bersedih secara alamiah.
"Mereka butuh bantuan psikologis. Teman media juga perlu memahami dengan cara empatik, agar jangan eksploitasi berlebihan kesedihan dari keluarga korban. Dengan terlalu mengeksploitasi kedukaan, bisa sebabkan trauma sekunder seseorang," ujarnya.
Untuk proses penyembuhan dari perasaan bersedih mereka, Margaretha memperkirakan akan memakan waktu sekitar 3 bulan. Itupun masing-masing tergantung dengan kondisi psikologis masing-masing orang.
"Keluarga lain butuh memberikan dukungan sosial, bantu supaya rutinitas sehari-hari tetap stabil. Harapan harus berubah, bisa melanjutkan hidupnya dan masuk hidup baru melepaskan kesedihan," katanya.
Ada 20 orang relawan psikolog yang diturunkan HIMPSI dalam setiap shift. Mereka ditugaskan standby di posko layanan psikologi. Dalam se hari ada tiga shift yang disiapkan.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih