PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Menggunakan kaus berkerah warna putih, CEO Maskapai Penerbangan AirAsia Tony Fernandes menyambangi pusat pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12/2014), siang.
Tony tiba sekitar pukul 15.00 Wita dengan menggunakan pesawat jet berwana putih. Ia kemudian tampak langsung bertemu dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam operasi.
Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung di ruangan crisis center, Tony menemui, di antaranya, Deputi Bidang Potensi Basarnas Sunarbowo Sandy, Pangkoopsau 1 Marsda Dwi Putranto, Kapolda Kalimantan Tengah Brigjen Pol Drs Bambang Hermanu, dan Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran.
Mereka tampak mengobrol serius di ruang crisis center. Seusai pertemuan, ia langsung berjalan menuju pesawat jetnya. (Rahmat Patutie)
Tim SAR gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional masih melakukan upaya pencarian terhadap badan pesawat AirAsia QZ8501 yang diprediksi jatuh di Selat Karimata, dekat perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu (28/12/2014). Di hari keempat atau sehari setelah serpihan ditemukan, mulai ada tanda ditemukannya serpihan dari badan pesawat.
Titik terang mulai terlihat. Menurut Ketua Kantor Basarnas Surabaya Muhammad Hernanto, perlengkapan sonar sudah mendeteksi adanya badan pesawat di dasar laut.
"Saya kira itu yang kita temukan (badan pesawat)," kata Hernanto, seperti dikutip dari laman CNN, Rabu (31/12/2014).
Meski begitu, hingga saat ini Basarnas secara resmi masih mengatakan belum menemukan badan pesawat. Basarnas baru menemukan dan mengangkat tujuh jenazah dari perairan Selat Karimata.
"Sampai saat ini kami belum menemukan pesawat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo kepada Antara. "Kami baru menemukan tujuh jenazah hari ini," ucapnya.
Hingga pencarian hari keempat, sudah tujuh jenazah ditemukan. Tiga jenazah ditemukan di hari ketiga, sedangkan empat jenazah ditemukan hari ini. Setelah diangkat dari permukaan, ketujuh jenazah ditempatkan di KRI Banda Aceh.
Tetapi, baru dua jenazah dibawa ke Pangkalan Bun, yang kemudian diterbangkan ke Surabaya. Rencananya, di Surabaya akan dilakukan proses identifikasi oleh 25 dokter forensik dari tim Disaster Victim Identification Mabes Polri. Identifikasi dilakukan dengan mencocokkan data antemortem (data jenazah sebelum meninggal) dan data postmortem (data jenazah setelah meninggal).
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih