Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2015 mendatang mencapai Rp 80 triliun. Setahun kemudian, Ahok telah mempersiapkan anggaran belanja Pemprov DKI pada APBD 2016 sebesar Rp 100 triliun.

"Anggaran Rp 80 triliun karena kita mesti adjust yang online segala macam tapi mungkin di 2016 mungkin bisa nyentuh segitu (Rp 100 triliun)," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (25/9).

Menurut dia, APBD 2015 sebesar Rp 80 triliun dicapai karena adanya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) yang tidak digunakan pada tahun ini. "Ada silpa ada juga tambahan pajak juga," kata dia.

Mantan bupati Belitung Timur ini menambahkan anggaran tersebut akan digunakan untuk peningkatan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD). Selain itu, kata Ahok, anggaran tersebut juga digunakan untuk perbaikan jalan, penambahan koridor busway, peningkatan infrastruktur dan normalisasi kali dan waduk.

"Termasuk KJP kita kejar, kan kita temukan 40 persen akan usia 14-16 tahun itu putus sekolah, khususnya miskin. Kalau kita kasih Rp 280 ribu tidak cukup, nomboknya dimana, makanya siapkan perda/pergub bagi mereka," pungkas dia.

Amati keamanan Jakarta, Ahok bakal pasang 3.000 CCTV baru

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berencana akan memasang 3000 CCTV untuk memantau keamanan di ibu kota. Rencana Ahok ini bertujuan untuk membantu petugas menjaga keamanan.

"Kami juga akan kembangkan CCTV membantu keamanan. Target 3.000 lagi CCTV yang sangat tajam. Jadi nanti keamanan enggak perlu keliling-keliling kosong lagi, betul-betul diem amatin," ujar Ahok di GOR Soemantri, Jakarta, Kamis (25/9).

Menurut Ahok, cara pengawasan melalui CCTV ini sangat efektif. Dia yakin kota Jakarta akan semakin aman dengan pengawasan CCTV ini.

"Ini akan jauh lebih efektif. Kita yakin Jakarta akan jadi kota yang paling bagus lah kalau dengan sinergi seperti ini," ujarnya.

Selain itu, Ahok juga akan mensosialisasikan aplikasi SafetiPin di android. Nantinya aplikasi ini juga untuk mengawasi Lurah, Camat, RT/RW menjaga perawatan dan keamanan lingkungan rumah warga ibu kota.

"Jadi warga DKI, ini kerjasama dengan kelompok wanita akan meluncurkan SafetiPin di android. Warga melaporkan kondisinya," ujarnya.

Menurut Ahok, program ini dapat mencakup pengawasan seluruh daerah ibu kota dimulai dari gang-gang kecil.

"Jadi itu kayak peniti, kalau peniti merah makanya kita ingin lurah, babinsa, binmas, memonitor itu. Jadi semua wilayah di Jakarta itu ketahuan, di gang manapun orang kirimkan tanda itu, kita akan turunkan tim," jelasnya.