18 August 2014

Wawancara via Skype, Iwan Piliang dibayar Nazaruddin

Merdeka.com - Mantan staf ahli Muhammad Nazaruddin, Nuril Anwar, justru memberikan kesaksian meringankan Anas Urbaningrum dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (18/8). Dia membeberkan cara Nazaruddin menyerang Anas saat dalam pelarian di Singapura dengan menyewa ahli teknologi informasi, Iwan Piliang.

Nuril mengatakan hal itu saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (18/8). Dia mengaku saat Nazaruddin kabur ke luar negeri masih kerap berkomunikasi melalui telepon seluler dan pesan singkat.

"Setiap hari kita teleponan, bahkan BBM-an juga. Setelah dia ke Cartagena, itu putus. Situasinya sudah tidak kondusif, kita komunikasi putus," kata Nuril.

Lantas, Nuril membeberkan ihwal cara Nazaruddin membentuk opini menyerang Anas dalam pelariannya di Singapura melalui media telepon internet, Skype. Dia menyatakan atasannya melakukan itu karena tidak lagi mau menurut dengan kehendak Anas.

"Ya memang skenario busuk ini saya sudah mencium sudah lama. Bagaimana setting-nya. Itu di Singapura, tidak mungkin di Indonesia. Dan ketika Skype itu yang dilakukan oleh Iwan Piliang memang sudah dirancang dengan sangat rapi. Karena memang dia itu di-hire Pak Nazar dengan gaji bulanan," papar Nuril.

Namun, Nuril mengaku saat itu lebih fokus ke tugasnya di DPR. Tetapi dia mengakui tujuan utamanya adalah buat menjatuhkan Anas.

"Saat itu saya sudah menjauh karena fokus di DPR. Itu rancangnya sudah lama, bagaimana Skype dari luar negeri untuk melakukan serangan-serangan bertubi-tubi pada Mas Anas agar tumbang sebagai ketua umum. Itu memang skenario yang sangat luar biasa. Targetnya itu memang untuk jatuh dari ketua umum," sambung Nuril.

Menurut Nuril, Nazaruddin saat itu sudah dibutakan oleh amarah lantaran merasa Anas tidak mau lagi menuruti kehendaknya mengurus proyek. Bahkan, Nazaruddin berambisi menggelar Kongres Luar Biasa dan melaksanakan pemilihan ketua umum baru dengan menjagokan Marzuki Alie. Bahkan, Nazaruddin menjanjikan Nuril posisi penting di kepengurusan Partai Demokrat.

"Dia sampaikan ke saya. Mas Anas sudah tidak komit, semua sudah tidak komit dengan saya. Jadi perlu pemilihan ulang baru ketua umum, KLB istilahnya. Intinya adalah memang puncak kemarahan dia sangat tinggi sekali ketika di Singapura. Kita akan buat skenario yang canggih bagaimana sahabat kita, yang dimaksud pak MA (Marzuki Alie)," ujar Nuril.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih