Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengakui harga properti di Jakarta masih di bawah harga-harga properti di kota-kota dunia dan ASEAN. Bahkan Realestate Indonesia (REI) menyebutkan harga rumah termahal di Jakarta tak ada apa-apanya dengan harga rumah di Singapura.
"Kita kalau secara tingkat dunia masih undervalue, di bawah harga," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Menurut Ahok kenaikan harga properti di Jakarta merupakan hal positif bagi kalangan menengah atas yang sudah punya aset properti, namun bagi kalangan bawah justru sebaliknya. Namun terlepas dari itu, harga properti di Jakarta berpotensi masih akan terus naik.
"Kalau transportasi kita bagus, masih naik lagi. Kita masih di bawah harga dibandingkan negara-negara Asia Tenggara," katanya
Wakil Ketua Umum REI Bidang Perpajakan, Handi Pranata pernah mengatakan, untuk daerah perkantoran, harga tanah termahal di Jakarta adalah kawasan Sudirman Central Business District (SBCD), dan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Sedangkan untuk hunian ada di wilayah Menteng, Jakarta Pusat.
"CBD itu mahal, kalau Simatupang layer-nya," kata Handy.
Namun menurutnya, harga tersebut belum seberapa dengan harga properti di luar negeri. Ia mencontohkan harga properti di Singapura jauh lebih mahal.
"Kalau dibandingkan sama di luar nggak mahal-mahal banget. Kalau di sini Rp 50 juta per meter misalkan apartemen. Kalau dibandingkan di Singapura itu Rp 300 juta per satu meter," tutupnya.
(hen/hds)
"Kita kalau secara tingkat dunia masih undervalue, di bawah harga," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Menurut Ahok kenaikan harga properti di Jakarta merupakan hal positif bagi kalangan menengah atas yang sudah punya aset properti, namun bagi kalangan bawah justru sebaliknya. Namun terlepas dari itu, harga properti di Jakarta berpotensi masih akan terus naik.
"Kalau transportasi kita bagus, masih naik lagi. Kita masih di bawah harga dibandingkan negara-negara Asia Tenggara," katanya
Wakil Ketua Umum REI Bidang Perpajakan, Handi Pranata pernah mengatakan, untuk daerah perkantoran, harga tanah termahal di Jakarta adalah kawasan Sudirman Central Business District (SBCD), dan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Sedangkan untuk hunian ada di wilayah Menteng, Jakarta Pusat.
"CBD itu mahal, kalau Simatupang layer-nya," kata Handy.
Namun menurutnya, harga tersebut belum seberapa dengan harga properti di luar negeri. Ia mencontohkan harga properti di Singapura jauh lebih mahal.
"Kalau dibandingkan sama di luar nggak mahal-mahal banget. Kalau di sini Rp 50 juta per meter misalkan apartemen. Kalau dibandingkan di Singapura itu Rp 300 juta per satu meter," tutupnya.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih