20 August 2014

Jokowi Sudah Bertemu Jakarta Monorail, Apa Hasilnya?

http://images.detik.com/content/2014/08/20/4/165134_monorelsenayan.jpg
Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hari ini menggelar pertemuan dengan PT Jakarta Monorail, yang juga membawa rombongan investor asal Tiongkok, China Communication Construction Company Ltd (CCCC) dan operator transportasi asal Singapura, SMRT. Apa hasil dari pertemuan itu?

Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan masih banyak masalah yang belum bisa dipecahkan. Karena masalahnya sangat teknis, Jokowi meminta Jakarta Monorail menyediakan laporan secara detil.

"Stasiun letaknya di mana? Kalau letaknya di lokasi itu misalnya, tiangnya memakan lahan siapa? Lahan publik,‎ trotoar atau lahan orang lain? Memungkinkan tidak? Desain-desain itu yang masih kita pertanyakan," kata Jokowi ditemui di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Selain meminta detail perencanaan, Jokowi juga meminta detail mengenai pendanaan proyek yang sudah dicanangkan hampir satu tahun lalu itu.

Meski monorel ini akan dibangun melayang, namun tetap saja kaki relnya akan menapak di tanah. Sehingga, kata Jokowi, harus dipikirkan pembebasan lahannya.

"Kan tetap di atas masak kakinya melayang sendiri, itu yang belum. Kalau kakinya ditaruh di trotoar nanti trotoarnya buntet sama tiangnya, makanya saya tanyakan. Karena itu kan lahan publik, misalnya make trotoar tiangnya, kamu mau pas jalan di situ nabrak tiang," ujar Jokowi.

Proyek Monorel 'Kalah Cepat' dengan MRT, Ini Alasannya

http://images.detik.com/content/2014/08/20/4/monorel1.jpg
Jakarta -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengembangkan 2 jenis moda transportasi massal. Moda tersebut adalah Mass Rapid Transit (MRT) dan Monorel. Meski sama-sama dimulai Oktober 2013, namun progresnya tak sama.

Proses konstruksi proyek MRT berjalan lebih lancar, sedangkan proyek Monorel Jakarta justru tersendat.

Direktur Teknik PT Jakarta Monorail Bovanantoo menerangkan, kondisi ini terjadi karena adanya perbedaan perbedaan skema pembiayaan proyek MRT dan monorel.

Proyek MRT secara penuh dibiayai oleh pemerintah pusat dan provinsi, sedangkan proyek monorel murni dibiayai oleh swasta. Skema pembiayaan monorel memakai konsep kerjasama pemerintah swasta (Public Private Partnership).

"Karena mungkin ada perbedaan. Ini kan proyek PPP. Jadi proyek PPP skemanya berbeda. Kami termasuk PPP yang pioner untuk proyek infrastruktur transportasi basis rel," kata Bovanantoo kepada detikFinance, Rabu (20/8/2014).

Selain itu, adanya proses penyelesaian kelengkapan dokumen yang diminta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang harus dipenuhi. Bovanantoo menargetkan, proyek monorel kembali bisa dilanjutkan pada pertengahan September 2014.

Pasalnya Pemprov DKI memberi target untuk segera dimulai. "Bulan September pertengahan dimulai," sebutnya.

Saat dimulai, tidak ada perubahan jalur yang dilewati Monorel Jakarta. Tahap awal rute yang dikerjakan adalah jalur biru (blue line) sepanjang 14,2 kilometer. Rute tersebut menyusuri Tebet-Saharjo-Menteng Dalam-Casablanca-Ambasador-Sudirman WTC-Menara Batavia-Dukuh Atas-Kebon Kacang-Tanah Abang-Cideng-Tomang-Taman Anggrek.

"Nggak ada perubahan rute yang diharapkan. Yang ada pendetailan secara teknis tentang posisi stasiun," sebutnya.
(feb/dnl) 

Jokowi: MRT, Monorel, Metro Kapsul Semuanya Dibutuhkan Jakarta

http://images.detik.com/content/2014/08/20/4/173251_monorelbekasi.jpg
Jakarta -Jakarta butuh sistem transportasi massal dalam jumlah banyak dan terintegrasi untuk melayani 10 juta warga ditambah 18 juta pendatang yang bergerak tiap hari. Saat ini baru proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang sedang dibangun.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Jakarta tidak cukup hanya punya MRT. Bahkan setelah ada beberapa jalur monorel pun, sistem transportasi di Jakarta masih harus ditambah lagi.

"Kita harus mengerti, Jakarta ini penduduknya 10 juta ditambah pendatangnya jadi 28 juta. Itu yang namanya transportasi massal itu dibutuhkan, mau MRT, monorel, mau metro kapsul semuanya dibutuhkan. Penduduk kita banyak sekali enggak mungkin MRT saja cukup, belum. Ada monorel cukup? Belum," kata Jokowi di ditemui di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Maka dari itu, kata Jokowi, sistem transportasi itu harus bisa terintegrasi dengan kota sebelah, seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok, dan lainnya.

"Jangan berpikir berdiri sendiri, itu nanti berhubungan dengan Bogor, Bekasi itu nanti koneksi ke sana. Perjalanan siang pagi siang malam itu akan ada terus. Kalau kamu berpikiran hanya blue dan green line berarti itu wisata. Itu kan nanti akan dikoneksikan ke Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang itu baru yang namanya terkoneksi baru selesai," jelasnya.


No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih