Jakarta -Proyek monorel dalam kota Jakarta telah groundbreaking pada 16 Oktober 2013 lalu. Namun proyek yang telah berusia 10 bulan pasca groundbreaking ini belum menunjukkan tanda-tanda pembangunan konstruksi skala besar.
Kondisi berbeda ditemui pada proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Proyek MRT saat ini sedang proses konstruksinya sedang berlangsung secara besar-besaran. Lantas bagaimana kelanjutan proyek transportasi monorel dikerjakan oleh Jakarta Monorail ini?
Direktur Teknik Jakarta Monorail Bovanantoo menjelaskan pihaknya bersama investor asal Tiongkok, China Communication Construction Company Ltd (CCCC) dan operator transportasi asal Singapura, SMRT baru bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan sendiri berlangsung tadi pagi.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk silaturahmi dan pemaparan perkembangan terkini mega proyek monorel.
"Kami baru dari DKI. Kita melaporkan progress kebetulan ada mitra yang berkumpul. Sama-sama melaporkan progress. Kita bersama direksi Jakarta Monorel dan ada dari CCCC China dan direksi SMRT," kata Bovanantoo kepada detikFinance, Rabu (20/8/2014).
Pada pertemuan tersebut, Jakarta Monorail melaporkan perkembangan penyelesaian dokumen-dokumen proyek yang diminta oleh Pemerintah Provinsi Jakarta.
"Melaporkan progress kita. Dari penyelesaian dokumen yang diminta melalui surat yang terdahulu dari DKI. Yaitu mengenai penjelasan detail, posisi stasiun dan melakukan amdal lalu lintas dan revisi amdal lingkungan," jelasnya
Kondisi berbeda ditemui pada proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Proyek MRT saat ini sedang proses konstruksinya sedang berlangsung secara besar-besaran. Lantas bagaimana kelanjutan proyek transportasi monorel dikerjakan oleh Jakarta Monorail ini?
Direktur Teknik Jakarta Monorail Bovanantoo menjelaskan pihaknya bersama investor asal Tiongkok, China Communication Construction Company Ltd (CCCC) dan operator transportasi asal Singapura, SMRT baru bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan sendiri berlangsung tadi pagi.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk silaturahmi dan pemaparan perkembangan terkini mega proyek monorel.
"Kami baru dari DKI. Kita melaporkan progress kebetulan ada mitra yang berkumpul. Sama-sama melaporkan progress. Kita bersama direksi Jakarta Monorel dan ada dari CCCC China dan direksi SMRT," kata Bovanantoo kepada detikFinance, Rabu (20/8/2014).
Pada pertemuan tersebut, Jakarta Monorail melaporkan perkembangan penyelesaian dokumen-dokumen proyek yang diminta oleh Pemerintah Provinsi Jakarta.
"Melaporkan progress kita. Dari penyelesaian dokumen yang diminta melalui surat yang terdahulu dari DKI. Yaitu mengenai penjelasan detail, posisi stasiun dan melakukan amdal lalu lintas dan revisi amdal lingkungan," jelasnya
Pihak investor menegaskan kesanggupan membiayai proyek monorel. Kebutuhan investasi untuk pembiayaan proyek monorel jalur hijau dan jalur biru sebesar Rp 10 triliun.
"Tadi disampaikan komitmen siap jalankan proyek ini. Persoalannya yang kita buktikan ini harus layak secara komersial," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bovanantoo juga meyampaikan kendala yang selama ini dihadapi oleh pihak Jakarta Monorail. Ia mengakui ada perbedaan skema pembiayaan proyek MRT Jakarta dan monorel Jakarta.
Proyek MRT Jakarta secara penuh dibiayai oleh pemerintah pusat dan provinsi sedangkan proyek monorel murni dibiayai oleh swasta. Skema pembiayaan monorel memakai konsep kerjasama pemerintah swasta (Public Private Partnership).
"Karena mungkin ada perbedaan. Ini kan proyek PPP. Jadi proyek PPP skemanya berbeda. Kami termasuk PPP yang pioner untuk proyek infrastruktur transportasi basis rel," katanya.
Tahap awal, Jakarta Monorail akan mengerjakan proyek monorel jalur biru (blue line) sepanjang 14,2 kilo meter. Rute tersebut menyusuri Tebet-Saharjo-Menteng Dalam- Casablanca-Ambasador-Sudirman WTC-Menara Batavia-Dukuh Atas-Kebon Kacang-Tanah Abang-Cideng-Tomang-Taman Anggrek.
"Tadi disampaikan komitmen siap jalankan proyek ini. Persoalannya yang kita buktikan ini harus layak secara komersial," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bovanantoo juga meyampaikan kendala yang selama ini dihadapi oleh pihak Jakarta Monorail. Ia mengakui ada perbedaan skema pembiayaan proyek MRT Jakarta dan monorel Jakarta.
Proyek MRT Jakarta secara penuh dibiayai oleh pemerintah pusat dan provinsi sedangkan proyek monorel murni dibiayai oleh swasta. Skema pembiayaan monorel memakai konsep kerjasama pemerintah swasta (Public Private Partnership).
"Karena mungkin ada perbedaan. Ini kan proyek PPP. Jadi proyek PPP skemanya berbeda. Kami termasuk PPP yang pioner untuk proyek infrastruktur transportasi basis rel," katanya.
Tahap awal, Jakarta Monorail akan mengerjakan proyek monorel jalur biru (blue line) sepanjang 14,2 kilo meter. Rute tersebut menyusuri Tebet-Saharjo-Menteng Dalam- Casablanca-Ambasador-Sudirman WTC-Menara Batavia-Dukuh Atas-Kebon Kacang-Tanah Abang-Cideng-Tomang-Taman Anggrek.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih