20 August 2014

Ahok: Jakarta Timur Itu Paling Tidak Layak Anak

Kompas.com/Kurnia Sari AzizaWakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama basah-basahan bermain wahana permainan Ice Age, di Dufan, Rabu (29/8/2014).

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui belum semua wilayah di Ibu Kota layak anak. Bahkan, menurut dia, Pemkot Jakarta Timur belum berhasil membangun sarana publik sebagai ajang kreativitas anak-anak. 

"(Jakarta) Timur itu paling payah. Di sana itu paling banyak kekerasan terhadap anak-anaknya," kata Basuki seusai menghadiri acara Hari Anak Nasional di Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Sementara, kata dia, Pemkot Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan telah menyediakan ruang publik yang mencukupi bagi anak-anak. Basuki memberi contoh, salah satu pembangunan ruang publik layak anak adalah taman Waduk Pluit, Jakarta Utara.

Awalnya, daerah itu hanya dipenuhi oleh eceng gondok dan sampah. Namun, setelah pelaksanaan penertiban, anak-anak bisa menggunakan taman Waduk Pluit untuk bermain bola dan beraktivitas lainnya.

Tak hanya taman Waduk Pluit, Rusun Marunda juga layak anak. Di sana, lanjutnya, telah dilengkapi dengan tempat bermain.

"Nah, sekarang kami mau bangun taman dan lapangan olahraga di banyak tempat. Di sana juga dilengkapi dengan alat olahraga, jadi anak-anak bisa sehat dan bermain. Ini supaya jadi kota layak anak," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai anak-anak di kota besar lebih memprihatinkan dibanding anak-anak yang menetap di kampung dan desa. Hal ini disampaikan Basuki saat memberikan sambutan pada Hari Anak Nasional di Wahana Treasure Land, Dufan, Jakarta, Rabu (20/8/2014). 

"Kita bersyukur Presiden menetapkan Hari Anak Nasional. Tapi, sebenarnya yang paling kasihan itu menjadi anak kota. Kalau anak kampung, pulang sekolah terbiasa beraktivitas di lapangan. Kalau anak-anak di kota, biasanya keluar duit banyak pulang sekolah," kata Basuki. 

Oleh karena itu, ia mengapresiasi langkah PT Pembangunan Jaya Ancol yang memberi kesempatan kepada ribuan anak-anak jalanan serta anak yatim piatu. Mereka diberi kesempatan untuk menikmati wahana di Dufan secara cuma-cuma. 

Dalam kesempatan itu, Basuki juga menginstruksikan Dinas Sosial DKI untuk memperhatikan anak-anak jalanan. Ia tidak mau lagi melihat ada anak jalanan dan justru yang melaporkan kepada Dinas Sosial DKI. 

Pria yang akrab disapa Ahok itu juga tidak mau Dinas Sosial DKI terus beralasan mengabaikan keberadaan anak jalanan dengan alasan status bukan warga DKI. 

"Kalau ada anak jalanan langsung saja dibina ke panti kita. Tidak perlu lagi ditanya-tanya asalnya dari mana. Mereka itu kadang-kadang dieksploitasi untuk dapat uang. Ini namanya perbudakan anak," ujar Basuki.

Peringatan Hari Anak Nasional Provinsi DKI tahun ini melibatkan 1.200 peserta anak-anak, yang terdiri dari anak telantar, anak dengan keterbatasan mental, anak berhadapan hukum, anak yatim piatu, dan lainnya. 

Adapun tema Hari Anak Nasional ini adalah "Indonesia Satu Aksi Stop Kekerasan terhadap Anak". Selain dihadiri oleh Basuki, kegiatan Hari Anak Nasional itu juga diisi dengan pemberian santunan.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih