Pengunjung Monas Diimbau Tak Bawa Pulang Gelang Warna Warni

Jakarta - Mulai 1 Agustus besok, pengunjung tugu Monas akan diberikan gelang warna warni yang memuat jam berkunjung. Gelang-gelang tersebut sudah pernah dilakukan pada Maret lalu dengan menggunakan dana CSR. Tetapi menjelang Mei, mekanismenya sudah tak lagi optimal karena banyak pengunjung yang tidak mengembalikannya ketika hendak pulang.

Kali ini, pemprov DKI Jakarta kini mengalokasikan dana khusus untuk mencetak gelang penanda demi menertibkan para pengunjung. "Sumbernya dari dana APBD, ada alokasi khusus, tapi saya lupa jumlah persisnya," kata Kepala UNit Pengelola Tugu Monas, Rini Hariyani, saat dihubungi detikcom, Kamis (31/7/2014).

Selanjutnya, Rini berharap para pengunjung bisa lebih disiplin dan mengembalikan gelang tersebut sehingga pemerintah tidak perlu boros anggaran untuk pengadaan berkali-kali.

"Kita harapkan pengunjung bisa tertib. Jika mereka ingin membawa pulang sebagai suvenir bisa membeli di kantin koperasi karyawan, karena kita memang bikin untuk yang dijual, desainnya mirip tapi gak persis," kata dia.

Walau tak membolehkan dibawa pulang, menurut Rini, tak tertutup kemungkinan gelang tersebut nantinya akan diberikan sebagai suvenir. Namun Rini berujar pihaknya masih mengkaji dengan mempertimbangkan respon masyarakat dan alokasi anggarannya.

"Kalau dikasihkan sebagai suvenir nanti anggarannya bagaimana. Ya kita lihat ke depannya apakah dimungkinkan nanti untuk menjadikan gelang itu sebagai suvenir yang bisa dibawa pulang atau enggak," ucap Rini.

Untuk saat ini, pihaknya mencetak 1.600 gelang, sesuai dengan jumlah maksimum pengunjung tugu Monas tiap hari. "Sesuai kebutuhan per jam ada 200 gelang, dikali 8 jam kerja. Jadi enggak melampaui lagi. Nanti saat beli tiket kita kasih gelangnya dan itu harus dikembalikan," pungkasnya.