"Standar suksesnya rumah sakit dan puskesmas itu kalau dia bisa membuat yang sakit enggak lebih dari 15% dari penduduk yang tercatat dia tangani. Katakanlah misalnya jumlah penduduknya 1 juta, yang sakit batasnya 10%-15%. Tapi sekarang puskesmas kita rata-rata masih 20% (penduduk yang sakit), itu sudah dianggap bagus, padahal sesuai standarnya masih belum bagus," papar Ahok usai blusukan bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi di Puskesmas Tebet, Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan dr Fahmi Idris serta Kadinkes DKI dr Dien Emawati bersama jajaran PNS di dinas terkait.
Dalam kesempatan itu, Menkes juga memuji DKI jakarta dianggap sudah berhasil bebas dari malaria, melakukan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), serta pembangunan puskesmas di rumah susun dan pasar tradisional.
Walau begitu, Nafsiah menuturkan masih ada beberapa kekurangan pelayanan kesehatan di DKI, yakni belum bebas DBD. Nafsiah juga mengkritik SPGDT melalui call center 119 yang belum optimal membantu warga yang perlu pelayanan gawat darurat.
Nafsiah memang sempat mencoba layanan itu dengan menelepon call center tapi pelayanan petugasnya lamban dan jaringannya sempat terputus.
Soal pelayanan terpadu ini, Ahok punya jawaban tersendiri. "Itu kita baru bikin. Memang konsep kami, DKI ini jadi model karena semua RS kelas A semua di Jakarta, RSCM, RS Jantung, RS Dharmais, RS Fatmawati," kata Ahok.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih