Mereka adalah anak-anak dari ISDI (Ikatan Sindrom Down Indonesia). Dengan pakaian berwarna biru dan celana hitam, mereka mainkan lagu khas Jakarta. Sebanyak tiga lagu mereka lantunkan. Dimulai dengan lagi Keroncong Kemayoran, kemudian Jali-Jali, dan diakhiri dengan lagu Kicir-Kicir. Penampilan ini bukanlah yang pertama dilakukan oleh ISDI.
"ISDI sudah lama main angklung. Sudah rutin tiap minggu," kata pelatih angklung ISDI Budi Abdul Rahman di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (10/6/2014).
Budi berharap dengan adanya pertunjukkan dari anak-anak ini dapat membuat masyarakat lebih berempati terhadap penderita sydrome down. "Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka ini ada dan tidak perlu dikucilkan," ujar Budi.
Sementara itu, salah satu anggota ISDI yang tampil, Ruth Monica (17), mengaku sangat senang bisa tampil bermain angklung di depan orang banyak. Ia sendiri sudah tiga tahun bermain angklung.
"Tadi sempat gugup banget. Tapi aku berdoa supaya nggak gugup. Aku menampilkan yang terbaik supaya mama senang," imbuh gadis berambut panjang ini.
Sang ibunda dari Ruth pun menunjukkan kebanggaannya. Ia mengatakan, anak-anak dengan syndrome down bisa berkembang, namun dibutuhkan kesabaran dari orangtuanya.
"Anak kita meskipun syndrom down harus diajarkan pelan-pelan. Nanti lama-lama bisa. Yang punya anak berkebutuhan khusus harus latih anaknya supaya bisa berkembang," kata ibunda Ruth bernama Sulistiawaty.
ISDI telah menunjukkan berbagai penghargaan. Saat ini tiga orang perwakilan ISDI tengah mengikuti olimpiade spesial untuk berkebutuhan khusus di Amerika. Sementara itu, Monica akan mengikuti lomba berenang ke PORNAS (Pekan Olahraga Nasional) di Makassar.
"Nanti aku akan mewakili DKI Jakarta," ujar Monica yang sebelumnya pernah menjuarai lomba renang serupa.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih