Ahok Minta Billboard di Ria Rio Dibongkar, Camat: Akan Diubah Bentuknya

Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI, Basuki T Purnama menilai papan iklan Bintang 7 yang dipasang di kawasan Waduk Ria Rio, Jakarta Timur melanggar aturan. Menanggapi hal tersebut, camat Pulogadung berjanji akan membongkar papan iklan tersebut dan menggantinya menjadi bentuk prasasti.

"Billboard itu memang mengganggu estetika. Tadi disampaikan Pak Wagub itu dipindahkan," kata Camat Pologadung Teguh Hendrawan saat dihubungi, Kamis (5/6/2014).

Ia mengakui papan iklan tersebut mengganggu pandangan ke waduk dan taman. Karena itu, ia akan bertemu dengan pihak perusahaan untuk mengganti bentuk publikasi perusahaan tersebut.

"Kita sudah bicara dengan PT Pulomas dan akan bertemu dengan pihak bintang 7. Nanti billboardnya mungkin akan kita ubah bentuknya kayak prasasti CSR Toyota yang di taman," ujarnya.

Sebelumnya, dalam pengarahan Ahok pada seluruh camat dan lurah se Jakarta, pria asal Belitung Timur ini sempat mengeluhkan adanya papan reklame berukuran besar di dalam kawasan Waduk Ria Rio. Papan reklame tersebut adalah bentuk publikasi dari sebuah perusahaan yang turut membangun taman di waduk Ria Rio. Ia meminta bawahannya untuk membongkar billboard tersebut.

Waduk Ria Rio

Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI, Basuki T Purnama dan para camat lurah se-Jakarta juga membahas adanya papan reklame di kawasan waduk Ria Rio, Jakarta Timur. Papan reklame tersebut ternyata bermasalah dan harus diturunkan.

"Jadi billboard Bintang 7 gimana pak?," kata seorang pejabat saat bersalaman dengan Ahok usai rapat di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (5/6/2014).

"Copot aja. Masa pasang iklan gede begitu," kata Ahok santai.

Usai mendengar jawaban Ahok, pejabat tersebut menganggung lalu melangkah pergi dengan wajah muram. Pada wartawan Ahok menjelaskan papan reklame tersebut dari salah satu perusahan yang membuat taman di Waduk Ria Rio.

"(Itu billboard) Bintang 7. Kan, dia buat taman. Bikin taman, terus dia paasang billboard segede-gede gajah di Ria Rio," ujar mantan bupati Belitung Timur ini pada wartawan.

Menurutnya di atas kawasan waduk tersebut tidak boleh didirikan papan reklame.

"Ya nggak boleh pasang iklan," ujar Ahok tegas.

Papan reklame itu memang berukuran cukup besar. Ia dapat dilihat dari kejauhan di jalan layang yang berada tak jauh dari lokasi waduk.

Ahok mengatakan setiap perusahaan yang turut membangun fasos fasum memang bisa membuat semacam publikasi perusahaannya. 

Namun sifatnya hanya seperti prasasti di tengah taman berukuran sedang seperti yang ada di beberapa taman kota yang dibangun perusahaan swasta.

(bil/fdn)