Dalam sebuah laporan di program "60 Minutes" di televisi Amerika, CBS, para pemirsa dapat menyaksikan bagaimana Sultan Brunei menjalani kehidupan yang sangat mewah, tetapi agak moderat secara Islam. Namun, tahun lalu, Sultan itu memperkenalkan Hukum Syariah. Berdasarkan hukum itu, pencuri akan dipotong tangannya dan pezinah serta kaum homoseksual akan dirajam hingga mati. Menurut laporan tersebut, sebagaimana dikutip news.com.au, hal itu berlaku bagi semua orang yang tinggal di Brunei, kecuali Sultan dan keluarga kerajaannya.
Walau sebagian hukum kuno dalam Islam itu diterapkan secara bertahap, Brunei kini di ambang untuk mengadopsi hukum rajam di depan umum.
Alison Langdon dari program "60 Minutes" pergi ke negara kecil itu dengan menyamar sebagai turis guna melihat bagaimana rezim itu memengaruhi warganya dan berbicara dengan seorang perempuan yang pernah menjadi anggota harem (gundik) Sang Sultan untuk mengungkapkan kemunafikan dari kondisi sekarang.
Dia menjelaskan, apa yang mereka temukan adalah sebuah negara yang indah tetapi ditekan. Di sana warga tidak pernah mengkritik keluarga kerajaan, terutama karena hal itu merupakan kejahatan, dan tampaknya tidak menyadari pesta pora Sultan dan saudaranya yang playboy, Pangeran Jefri.
Kakak beradik itu memiliki reputasi dalam memanjakan para wanita cantik.
Majalah Vanity Fair menjuluki mereka "sahabat karib dalam hedonisme" pada tahun 2011 karena gaya hidup mewah dan kesukaan mereka mengumpulkan perempuan seperti anak-anak mengumpulkan mainan.
Pangeran Jefri lebih sering berada di luar negeri. Ia diduga telah menyedot dana dari kas negara sejumlah 15 miliar dollar AS.
Menurut Jillian Lauren, perempuan Amerika yang berbicara kepada "60 Minutes" tentang waktu setahunnya bersama Pangeran Jefri dan sebagai harem Sultan, kedua orang itu memanjakan banyak perempuan dan keduanya tidak peduli berapa umur gadis-gadis itu.
Langdon mengatakan, kru "60 Minutes" menghabiskan waktu lima hari di Brunei. Mereka secara diam-diam merekam, mencoba untuk mencari tahu apakah rakyat merasa marah terhadap perubahan baru itu. Namun, mereka justru menemukan bahwa warga tampaknya apatis terhadap Hukum Syariah.
Brunei memiliki populasi lebih dari 415.000 orang dan, menurut majalah Forbes, negara itu merupakan negara terkaya kelima di dunia berkat cadangan minyak dan gas yang besar.
Warga Brunei menikmati biaya kesehatan dan pendidikan gratis, kebanyakan bekerja di sektor publik dan tidak satu pun dari mereka mengecam keluarga kerajaan karena mereka memang tidak diperbolehkan untuk itu.
Saat kru "60 Minutes" pergi ke sana, mereka kesulitan menemukan orang yang bersedia mengatakan hal buruk apa pun terkait penerapan Hukum Syariah atau keluarga kerajaan.
Langdon mengatakan, "Brunei merupakan tempat yang sungguh aneh. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Sultan dan saudaranya telah lakukan. Mereka tidak tahu tentang para perempuan, aksi seks, dan minum alkohol. Mereka tidak tahu tentang itu."
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih