JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kecewa dengan sistem pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) yang baru saja diluncurkan pada Jumat (2/1/2015) lalu. Petugas masih melempar-lempar urusan warga karena merasa bukan bidangnya.
"Seharusnya model kerja mereka seperti bank di mana semua loket bisa melayani. Jangan karena bukan bidangnya, kemudian urusan dilempar ke orang lain," kata Basuki, di Balaikota, Rabu (7/1/2015).
Di setiap PTSP Kelurahan dan Kecamatan terdapat tiga unsur staf, yakni dari Badan PTSP, Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil), dan staf yang mengurus permasalahan pertanahan. Menurut Basuki, banyaknya sumber daya manusia (SDM) yang ditempatkan di PTSP hanya sebuah pemborosan.
Seharusnya, kata dia lagi, petugas PTSP bisa mengurusi urusan kependudukan seperti pembuatan e-KTP dan tidak harus selalu dikerjakan petugas dari Dinas Dukcapil, begitu pula sebaliknya. Sehingga, ia berencana untuk kembali mengecek pelayanan terpadu itu pekan depan.
"Sektoralnya kurang ajar masih belum efektif. Sekarang yang jadi masalah, mereka seperti tak ingin membagi tugas kerja. Minggu depan akan saya cek lagi pelayanannya, masih tidak mau bagi kerja lagi atau bagaimana," kata Basuki.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih