Warga Rawasari ke Anies: Cagub Janji Pakai Angka Kayak Jualan Pulsa

Putri, warga Rawasari yang bertanya ke Anies (kerudung merah muda)

Seorang ibu di Rawasari, Jakarta Pusat, bertanya kepada cagub DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan alasan menggunakan angka saat kampanye. Dia heran berbagai janji yang dikeluarkan selalu menggunakan angka.

Hal ini ditanyakan seorang warga bernama Putri saat Anies berkampanye di Jalan Bacang RT 06 RW 07 Kelurahan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2016). Semua pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta dikatakannya selalu berpatokan pada angka.

"Pak, kenapa kalau cagub itu pakai angka semua, yang nomor 1 ngakuhebat pakai angka, yang kedua janjinya pakai angka juga, nomor 3 juga sama. Gimana menurut Bapak?" tanya Putri kepada Anies.

Dia kemudian menyebut aktivitas cagub tersebut bagaikan jualan pulsa. "Itu kan kayak jualan pulsa saja, Pak," tambahnya.

Anies kemudian tersenyum. Ia juga heran dengan pertanyaan Putri. Penggunaan angka disebut Anies untuk memudahkan warga dalam mengingat calon. Ini berguna untuk hari pencoblosan.

"Jadi Ibu, mungkin mereka ingin memudahkan untuk mengingat. Kan ujung-ujungnya nanti warga nyoblos. Dan banyak orang enggak ingat nama," jawabnya ke Putri.

"Banyak orang manggil nama saya Anies-Sandi. Pak Anies-Sandi, apa kabar. Jadi akhirnya, untuk memudahkan, mereka menggunakan angka. Angka lebih mudah diingat," tambahnya.

Namun angka yang dimaksud Putri ternyata adalah angka rupiah. "Maksudnya angka rupiah, Pak," teriak Putri menyela penjelasan Anies.

Memahami maksud Putri, Anies kemudian menjelaskan, harga diri pemilih tidak dapat diukur dengan nilai rupiah. Dia kemudian mengajak warga menolak menukar hak pilih dengan rupiah.

"Oh, maksudnya angka rupiah. Kalau angka rupiah, bilang, harga saya tidak bisa dirupiahkan. Dolar juga enggak," ujarnya. 

Saat berkampanye, Anies juga menyebut pembangunan manusia Jakarta dengan membatasi Bantuan Langsung Tunai (BLT). Dana untuk BLT dikatakannya untuk membangun sekolah, fasilitas kesehatan, dan infrastruktur untuk melayani masyarakat.

"Bapak-Ibu sekalian, kami memang janjinya enggak ngasih uang, Bu, enggak janji bagi-bagi duit. Duitnya kita pakai bangun sekolah," katanya kepada warga.