08 December 2016

Kisah haru hingga berlinang air mata di markas Ahok

Kisah haru hingga berlinang air mata di markas Ahok


Sejak ditetapkan sebagai calon gubernur nomor urut 2 di Pilgub DKI, Basuki T Purnama bersama pasangannya Djarot Saiful Hidayat mendirikan rumah pemenang di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat. Rumah Lembang ini dijadikan penampung aspirasi dan dukungan bagi warga DKI yang ingin sekedar bertemu atau curhat dengan Ahok dan Djarot.

Beragam momen sudah banyak terjadi di rumah Lembang ini. Dari kisah haru sampai berlinang air mata pernah terjadi di rumah Lembang ini. Yak, beragam persoalan dan kesuksesan Ahok pimpin Jakarta tentunya yang terungkap di rumah Lembang.

Misalnya saja, pada Selasa (6/12) lalu, ada seorang ibu yang datang menemui Ahok. Ibu ini tanpa memperkenalkan diri, naik ke panggung bertemu dengan Ahok. Dia mengucapkan terima kasih kepada mantan Bupati Belitung Timur itu. Menurut ibu ini, Ahok telah menembus ijazah anaknya yang ditahan pihak sekolah swasta karena tak mampu bayar iuran sekolah.

"Terima kasih Bapak Ahok sudah ambil ijazah anak saya, lunasi SPP anak saya sebesar Rp 5 juta lebih," kata sang ibu tersebut yang tak memperkenalkan diri di atas panggung, Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/12).

Mendengar hal tersebut, Ahok mengungkapkan, memang banyak sekolah swasta yang tidak mau mendaftarkan muridnya untuk memiliki KJP di ibu kota. Akhirnya, banyak warga miskin yang ijazahnya ditahan karena SPP tidak lunas.

"Biasanya kalau lapor ke saya, dibantu lunaskan. Kalau sekarang enggak bisa, karena harus tunggu saya masuk jadi gubernur lagi," terangnya.

Kisah haru ini hanya satu dari beberapa momen warga DKI yang mengakui kehebatan Ahok memimpin ibu kota. Tak cuma warga kelas menengah ke bawah, bahwa seorang arsitek pun mengaku kagum kepada Ahok.

Arsitek kawasan Kalijodo Toto Sugito tak mampu menahan air matanya karena malu terhadap Ahok. Alasannya, karena Ahok memperlakukan asisten rumah tangganya yang notabene muslim lebih baik darinya.

Cerita ini bermula saat Toto melakukan pertemuan dengan Ahok di Perumahan Pantai Mutiara, Jakarta Utara. Ternyata pembicaraan tersebut cukup lama hingga akhirnya sudah memasuki waktu untuk melakukan Salat Maghrib.

Ahok menawarkan satu ruangan yang berada di lantai dua. Karena di lantai dasar sepertinya kurang sah, mengingat bapak tiga orang anak ini memiliki anjing sebagai hewan peliharaannya.

Namun, tawaran tersebut ternyata ditolak oleh Toto. Dia memilih untuk meminjam ruang kamar asisten rumah tangga yang berada di lantai dasar.

"Saya terharu karena malu, kamar pembantu saya enggak semewah itu. Jadi saya berpikir harus memanusiakan pembantu saya, itu inspirasi buat saya. Jadi tidak mungkin Pak Ahok menistakan agama," katanya sambil menahan isak di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/12).

"Begitu saya masuk ke kamarnya, saya malu. Saya malu sekali. Kamarnya itu pakai AC, nyaman, ada TV 30 inchi flat, bayangin. Saya yang muslim, kamar pembantu saya tidak semewah itu," tambah pria berkaca mata itu melanjutkan ceritanya.

Melihat kondisi itu, Toto tidak percaya bahwa Ahok telah melakukan penistaan agama sebagai mana anggapan banyak orang. Sebab, Ahok lebih bisa memanusiakan asisten rumah tangga dibandingkan dirinya yang seorang muslim.

"Pembantunya muslim berjilbab, diberikan tempat yang amat sangat nyaman. Ini bukan dibuat-buat, karena dua kali Salat Maghrib di rumah Pak Ahok. Alhamdulillah, jadi enggak mungkin, sangat enggak mungkin," terangnya.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih