Ini Rencana Ahok untuk Tata PKL di Ibu Kota

 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan mengatur keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di Jakarta. Ahok menyebut nantinya PKL akan ditata di beberapa lokasi dan diberikan pinjaman dengan bunga yang sangat rendah dari Pemprov DKI Jakarta.

"Kan saya sudah bilang kalau trotoar diperlebar, tanah-tanah sengketa, sementara kami ambil dan itu untuk PKL. Kita bangun juga di atas sungai-sungai untuk parkir dan PKL. Salah satu yang mau kita bangun di Waduk Melati, belakang Plaza Indonesia, itu bisa sampai menampung 2.500 motor. Untuk pengadaan PKL contohnya ada di Jalan Tongkol, Kota Tua. Kita juga lagi kerjakan Lenggang Jakarta yang kedua di Kemayoran," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2016).

Ahok mengatakan nantinya para PKL harus memiliki kartu Bank DKI bila sudah ditata oleh Pemprov DKI. Hal tersebut agar para PKL bisa menyetor uang retribusi langsung ke kas daerah.

Dengan terdaftar di Bank DKI, Ahok mengatakan pengawasan pun akan semakin mudah. Pengawasan yang dilakukan antara lain pengawasan kepemilikan lapak dan pengawasan makanan oleh BPOM.

"Semua (PKL) harus punya kartu Bank DKI. Supaya dia bisa bayarnya harian. Kita juga bisa deteksi siapa (pemilik), enggak boleh diperjualbelikan. Selama ini, buka lapak mana pun ada oknum tertentu yang dengan sengaja menjual lapak. Jadi nanti kita dengan menandai itu (PKL) dan ditaruh di smart city sehingga saya bisa tahu persis ini orang masih dagang atau tidak, termasuk makanan masuk BPOM atau tidak," ujar Ahok.

"Kalau dia masuk ke Bank DKI, dia bisa ajukan pinjaman tanpa agunan dengan bunga sangat murah, misal 7 persen per tahun," imbuhnya.

Selain itu, Ahok juga merencanakan kembali membuat pasar malam di jalan atau di tanah sengketa. Dia sudah menyampaikan pada lurah dan Dishub DKI untuk mencari tempat yang bisa digunakan sebagai pasar malam. Nantinya proyek pasar malam akan diserahkan pada Dinas UMKM DKI.

"Saya sampaikan ke lurah, kamu harus tahu (lokasi untuk pasar malam), termasuk Dishub. Kita sudah mulai di (Dinas) UMKM untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi," ujar Ahok.