23 December 2016

Fondasi Utama yang Diperjuangkan Gus Dur

Haul Gus Dur


Kiai muda Maman Imanulhaq Faqieh mengenang sosok KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai tokoh yang gandrung membangun berbagai fondasi bagi tegaknya kebangsaan dan kemanusiaan. Ia antara lain menyebut fondasi demokrasi dan keadilan sosial sebagai salah satu yang utama.

Bagi Gus Dur, kata dia, demokrasi merupakan sistem yang terbaik dari berbagai sistem lainnya. Meskipun terdapat kekurangan dalam sistem demokrasi, demokrasi masih merupakan pilihan terbaik untuk menentukan pemerintahan yang kuat dan bersih. 

"Menurut Gus Dur, satu hal yang belum terwujud dari sistem demokrasi di tanah air, yaitu keadilan sosial," ujar kiai yang biasa disapa Kang Maman itu.

Faktanya, ia melanjutkan, dari dua kali pemilu yang dilaksanakan secara demokratis, kita belum benar-benar mampu mewujudkan keadilan sosial, terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Dalam hal ini, Gus Dur senantiasa menegaskan, bahwa demokrasi tidak hanya berhenti pada tataran prosedural belaka. Demokrasi harus mampu mewujudkan kemaslahatan bagi masyarakat, terutama mereka yang paling lemah, papa, miskin, dan tertindas.

Salah satu kaidah yang kerap kali dikumandangkan oleh Gus Dur, kata Kang Maman, yaitu dalil yang berbunyi, "Kebijakan seorang pemimpin terhadap rakyat yang dipimpin hendaknya mengacu pada prinsip kemaslahatan."

Sebab itu, perjuangan untuk menegakkan demokrasi pada hakekatnya belumlah tuntas, karena di dimensi keadilan sosial masih belum mampu diwujudkan secara nyata dan maksimal oleh pemerintah. "Oleh sebab itu, menyandingkan kembali antara demokrasi dan keadilan sosial merupakan cita-cita dan mimpi Gus Dur yang mesti dilanjutkan oleh para penerusnya," ujar Kang Maman yang menerbitkan buku "Fatwa dan Canda Gus Dur" pada 2010.

Fondasi berikutnya adalah pluralisme atau kebhinekaan. Sejak awal, bangsa ini dibangun di atas kebhinekaan suku, bahasa, dan agama. Kebhinekaan tersebut merupakan rahmat Tuhan yang indah, dan karenanya patut disyukuri. Salah satu caranya yaitu dengan cara merawat dan mengembangkannya untuk kemajuan bangsa.

Acuan utama yang digunakan Gus Dur untuk merayakan kebhinekaan, yaitu menegakkan konstitusi yang menjamin kebebasan dan eksistensi setiap kelompok. Kelompok minoritas tidak bisa dan tidak boleh didiskriminasi dan dikriminalisasi karena keyakinan dan faham yang dianutnya, karena konstitusi menjamin eksistensi mereka di republik ini.

Umat Islam sebagai kelompok mayoritas di republik ini, menurut Gus Dur, harus mengembangkan budaya damai dan melindungi kelompok minoritas. Rujukannya adalah Surat Al-Baqarah ayat 208 yang artinya, "Masuklah kalian ke dalam Islam secara total."

Menurut Gus Dur, kata Kang Maman, yang dimaksud dengan Islam dalam ayat tersebut adalah kedamaian dan perlindungan terhadap semua orang. Pesan tersebut mengacu pada ayat lain di dalam surat al-Anbiya ayat 107 yang artinya, "Dan kami tidak mengutus kamu Muhammad SAW, kecuali sebagai penerbar kasih dan persaudaraan bagi seluruh manusia."

Maka dari itu, menurut Gus Dur, ada dua acuan yang sangat kuat untuk terus mengawal pluralisme dan kebhinekaan, yaitu konstitusi dan substansi nilai-nilai keislaman yang luhur. Yaitu islam yang berorientasi pada kebangsaan harus mampu mewarnai kehidupan bernegara.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih