Atas insiden tersebut, gabungan Relawan Presiden Joko Widodo akan menggelar Karnaval Cinta NKRI pada Minggu (20/11) di sepanjang Jalan MH Thamrin, tepatnya di Patung Kuda hingga Bundaran HI. Karnaval itu bertujuan merawat dan menyiram perdamaian, toleransi, harmoni dan persaudaraan kebangsaan.
"Generasi kita harus bersama-sama menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ujar relawan NKRI Birgaldo Sinaga, Jumat (18/11).
Diungkapkan Birgaldo, 'Karnaval Cinta NKRI' diikuti sedikitnya 20 ribu massa. Jumlah itu diperkirakan akan bertambah karena kegiatan bersifat terbuka. Kegiatan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dengan rangkaian kegiatan di antaranya pelepasan Balon Cinta NKRI, pengibaran 17.500 Bendera Merah Putih dan atraksi budaya nusantara dari Reog Ponorogo, Gondang Batak, angklung, rebana, barongsai, parade lagu kebangsaan hingga drum band.
Sementara itu, relawan lainnya Silver Matinina menambahkan Indonesia sangat beragam namun semuanya berada dalam bingkai NKRI. "Terlepas ada peristiwa politik belakangan, itu bagian dari perjalanan waktu untuk kematangan kita ber-Indonesia. Kita sebagai anak bangsa tidak boleh membiarkan pohon kebangsaan yang telah ditanam bapak bangsa kita, itu layu," katanya.
"Kita mengajak segenap anak bangsa untuk bersama-sama merawat agar pohon kebangsaan rindang kembali, membawa kedamaian, kuat kembali," tambah Silver.
Ribuan warga yang bergabung ikut serta dalam Parade Bhinneka Tunggal Ika. Kegiatan ini mengusung tema kesatuan dan menyerukan adanya komitmen menjaga Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara.
"Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tersebut tak bisa digantikan oleh apapun," kata Nongandah, selaku inisiator acara Parade Bhineka Tunggal Ika ini kepada merdeka.com, Sabtu (19/11).
Menurut dia, Indonesia justru menjamin adanya perbedaan dalam kesatuan. Jika ada pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara, justru itu merupakan tindakan inkonstitusional.
"Sehingga mereka perlu ditindak tegas, agar niat dan usahanya mengganti Pancasila itu tak merusak perdamaian di Indonesia yang telah terawat sejak lama," lanjutnya.
"Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tersebut tak bisa digantikan oleh apapun," kata Nongandah, selaku inisiator acara Parade Bhineka Tunggal Ika ini kepada merdeka.com, Sabtu (19/11).
Menurut dia, Indonesia justru menjamin adanya perbedaan dalam kesatuan. Jika ada pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara, justru itu merupakan tindakan inkonstitusional.
"Sehingga mereka perlu ditindak tegas, agar niat dan usahanya mengganti Pancasila itu tak merusak perdamaian di Indonesia yang telah terawat sejak lama," lanjutnya.
Usaha mengganti Pancasila, lanjutnya, terlihat dari adanya upaya dari sekelompok orang melalui aksi teror di Samarinda, Kalimantan Timur dan sebagainya. Dia juga mengatakan, aksi ini sekaligus mengecam pelaku yang telah menewaskan bocah Intan Olivia Marbun itu.
"Kami mengutuk keras tindakan anti-Pancasila tersebut," tegasnya.
Dia mengajak semua elemen masyarakat Indonesia agar tak boleh tinggal diam dengan segala upaya yang memecah belah NKRI dan berniat mengganti Pancasila dengan apapun.
"Atas situasi ini, kita tidak boleh tinggal diam. Kita harus mempertahankan kebhinnekaan. Kita harus mempertahankan keutuhan negara ini. Kita harus mempertahankan kedamaian di Indonesia. Karena kita cinta Indonesia, dengan menjaga sesama meski berbeda," pungkasnya.
Dia mengajak semua elemen masyarakat Indonesia agar tak boleh tinggal diam dengan segala upaya yang memecah belah NKRI dan berniat mengganti Pancasila dengan apapun.
"Atas situasi ini, kita tidak boleh tinggal diam. Kita harus mempertahankan kebhinnekaan. Kita harus mempertahankan keutuhan negara ini. Kita harus mempertahankan kedamaian di Indonesia. Karena kita cinta Indonesia, dengan menjaga sesama meski berbeda," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih