13 October 2016

Paparkan Kesuksesan Pimpin Jakarta, Ahok Tak Mau Dikira Kampanye

Dalam sambutan peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Petukangan Utara, Jakarta Selatan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak hanya bicara soal RPTRA di hadapan ratusan warga yang hadir.

Setidaknya, ada 3 poin lainnya yang dibicarakan oleh Ahok di hadapan warga. Mulai dari masalah pendidikan, kepemilikan tanah hingga transportasi. Hampir 30 menit Ahok menjelaskan secara panjang lebar terkait program yang telah dilakukan.

Pertama soal pendidikan. Ahok mengatakan di masa kepemimpinan Jokowi dan dirinya, jumlah anak yanh putus sekolah di DKI menurun. Target Jokowi-Ahok terhadap angka anak putus sekolah yakni tidak lebib dari 0,5 persen, disebut oleh Ahok tercapai.

"Dulu waktu kami (Jokowi-Ahok) baru masuk ke Jakarta, 40 persen anak seusia sekolah, tidak sekolah. Lalu saya dengan Pak Jokowi mematok target yang sangat ketat tidak boleh lebih dari 0,5 persen anak putus sekolah. Lalu kami mulai tahun 2013, 2014, 2015 kita kasih Kartu Jakarta Pintar (KJP)," ujar Ahok di RPTRA Bhinneka, Jalan Swadarma, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2016).

"Tahun lalu kita periksa angka putus sekolah anak SMA sudah mencapai 0,4 persen di Jakarta. Artinya apa? rendah sekali. Ini yang kita lakukan soal pendidikan," lanjut Ahok.

Usai membicarakan program yang telah dicapai, Ahok kembali melanjutkan soal kepemilikan tanah di Jakarta. Masalah yang satu ini memang terbilang sensitif di Jakarta melihat banyaknya penggusuran atau relokasi yang sering terjadi untuk normalisasi sungai.

Dalam penjelasannya, Ahok mengatakan masih banyak warga yang memiliki kesulitan saat mengurus sertifikat rumah. Ahok pun menjelaskan di masa kepemimpinannya saat ini, Pemprov memberikan kemudahan berupa aturan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

"Saya sudah keluarkan aturan BPHTB yang nilainya Rp 2 Miliar, sertifikat tidak bayar. Gratis. Supaya Bapak Ibu punya sertifikat tanah semua. Tahun depan sumbang Rp 300 ribu dapat hak milik. Kalau tahun ini, bapak ibu mesti harus bayar biaya ukur ke BPN (Badan Pertanahan Nasional)," jelas Ahok.

Poin lainnya yang disampaikan Ahok saat pembukaan RPTRA Bhinneka yakni soal bus TransJakarta. Ahok mengatakan kini Pemprov DKI telah memiliki bus dengan merek kelas dunia agar kualitas dan kelaikan transportasi publik tersebut dapat diimplementasikan dengan baik.

Kalo kita miskin jangan sembarang beli jelek.meski beli terbaik krn kita pakai seumur hidup. Kalo kiskin ga boleh..meski beli barang yv kita kira dipake seumur hidup

"Dulu kita beli merek (bus) macam-macam. Ada Ahok lah, Tingtong lah, Cantong lah, macam-macam. Setahun kebakar. 3 bulan kebakar, 2 tahun ambruk. Terus saya cari bus yang paling baik di dunia apa. Keluar Scania, Mercedes, Volvo, MAN.
Sudah aku mau beli yang sama deh," kata Ahok.

"Bus kita 2 tahun bekerja di Jakarta. Sekarang ada enggak mogok? Ada enggak kebakaran? Enggak ada. Karena kita pakai yang nomor satu," imbuhnya.

Sadar bahwa dirinya hampir setengah jam berbicara di atas panggung, Ahok pun menyudahi. Sambil menyudahi penjelasan, Ahok pun menampik bahwa apa yang telah dijelaskannya barusan merupakan salah satu kampanye untuk maju Pilgub DKI 2017.

"Sudah lah. Kalau diterusin lagi nanti saya dikira kampanye," kata Ahok menutup sambutan. 

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih