Kampanye Pilgub DKI, Ahok nego biar warga bisa direlokasi

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat minta Salamin (40), warga Kebagusan, Jagakarsa, Jakarta Selatan untuk mau direlokasi. Itu dilakukan lantaran rumah berada di pinggir kali. Sehingga nantinya pemerintah bisa merubuhkan rumah untuk meletakkan alat berat.




Salamin sebenarnya tidak masalah jika direlokasi. Selama pembelian tanah dan bangunan rumahnya dihargai dengan pantas. Sebab luas tanah dan bangunannya sebesar 73 meter tersebut berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) per meter dihargai Rp 2.700.000.

"Kalau gusur kalau harga pantas bangunan dan rumah itu dibayar dengan pantas tentunya untuk pembangunan Jakarta kita bersedia," kata Salamin di depan kediamannya, Senin (31/10).

Pria telah tinggal lebih kurang 40 tahun tersebut menjelaskan, kediamannya bakal terdampak jika ada air kiriman dari Pintu Air Setu Babakan, Jakarta Selatan. Sebab luapan air bisa terjadi walaupun di kawasan tersebut tidak mengalami hujan.

"Saya mintanya maunya didalemin saja. Karena kan masalahnya banjir kiriman bukan banjir rutin," terangnya.

Salamin menjelaskan, walaupun tengah terik pernah terjadi banjir sepaha orang dewasa. Bahkan pernah terjadi banjir tersebut bertahan selama tiga hari.

Ahok akhirnya menyepakati usulan tersebut. Namun, dia tetap akan berupaya untuk memperdalam tali air tersebut dengan alat berat kecil semaksimal mungkin. Bila hasilnya tidak maksimal maka keputusan akan diberikan kepada warga.

"Saya kirim alat berat gali semaksimal mungkin dapat berapa kita tes. Kalau gak bisa tergantung masyarakat. Kita usahakan gali tes, satu meter setengah masih kena gak," terang Ahok.