18 September 2016

Rizal Ramli Sebut Banyak Parpol Menyesal Dukung Ahok

 Mantan Menko Bidang KemaritimanRizal Ramli menyatakan, banyak partai politik yang menyesal mendukung gubernur petahana DKI Basuki Tjahaja Purnama. Namun, dia tidak menjelaskan parpol apa saja yang dimaksud.

"Banyak yang tadinya dukung awal tiba-tiba menyesal kecepatan mendukungnya. Karena partai-partai ini kan ingin mendukung calon yang menaik popularitas dan elektabilitasnya," ujar Rizal di kediamannya, Jalan Tebet Barat Dalam IV, Jakarta Selatan, Minggu (18/9/2016).
Rizal menyebut kondisi itu tak terjadi pada Ahok. Dia menilai, saat ini elektabilitas Ahok mulai merosot. Sementara itu, parpol biasanya ingin mengusung calon yang elektabilitasnya terus meningkat sehingga berdampak positif juga pada parpol tersebut.
"Jadi memang (elektabilitas) petahana masih tinggi, tapi dalam proses merosot. Maaf kata, dalam proses down-lah," kata dia.
Rizal menuturkan, elektabilitas Ahok yang semula sekitar 60 persen telah menurun menjadi 40 persen. Dia menyatakan kondisi tersebut berbahaya karena batas aman elektabilitas petahana yakni 60 persen.
Rizal pun yakin parpol-parpol lain yang tidak mengusung Ahok akan memilih calon lain yang dapat mengalahkan petahana pada Pilkada DKI 2017.
"Saya sangat optimis partai-partai akan sangat teliti memilih calon yang bisa mengalahkan petahana. Karena kalau asal-asalan, sama saja dia akan nyesel sendiri. Kartu bagus, hilang begitu," ucap Rizal.
Hingga saat ini, Rizal belum mengumumkan akan maju atau tidak dalam pertarungan Pilkada 2017 nanti. Dia mengaku sudah banyak melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol.
"Sebulan terakhir kami sudah bicara dengan beberapa ketua umum partai, dengan DPP, DPW DKI. Secara umum, dari sejumlah partai yang kami temui, ada keinginan yang sangat besar agar supaya mengalahkan incumbent (petahana)," tuturnya.
Rizal enggak menjelaskan hasil pertemuannya dengan sejumlah petinggi parpol. Dia hanya menyatakan parpol-parpol tersebut memberikan respons positif.
"Responsnya sangat positif, tapi kan politik itu adalah the art of imposibilities, mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin dan dalam konteks Indonesia sangat dinamis, akan ditentukan pada saat injury time," sebut Rizal.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih