Pendiri lembaga survei Cyrus Network Hasan Nasbi belakangan ini dianggap sebagai perantara pengurusan dana bagi TemanAhok. Bahkan, Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang sempat mencurigai, Nasbi sebagai mediator yang mengalirkan dana Rp 30 miliar dari proyek reklamasi Teluk Jakarta ke TemanAhok.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ternyata sejak lama mengenal dekat Nasbi. Fadli berujar, Nasbi dulu berperan ketika Partai Gerindra dan PDIP mengusung Jokowi-Ahok di Pilgub DKI 2012.
"Bagaimana dulu mendekatkan dia ke Pak Jokowi dan Ahok saat gubernur, ya itu saya," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/6).
Bahkan, Wakil Ketua DPR ini mengakui, dia tahu bagaimana cara Nasbi bekerja. Menurutnya, dia tak total sebagai relawan tanpa bayaran.
"Saya tahu persis cara kerjanya. Tidak terlalu relawan, memang digaji dan dibayar," tuturnya.
Hingga saat ini, Fadli mengaku hubungan personalnya dengan Nasbi masih terjalin dengan baik. Dia mengaku kerap mendukung kerja-kerja Nasbi.
"Cara kerjanya tahu, saya ikut mendorong karena adik kelas di UI," pungkasnya.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan bahwa partainya enggan mendukung kembali Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju Pilgub DKI 2017 mendatang. Hal tersebut tetap menjadi keputusan meskipun Teman Ahok telah mengumpulkan 1 juta KTP.
"Dalam pilgub Februari yang akan datang sudah pasti Gerindra tidak akan mencalonkan Ahok. Mau KTP 1 atau 2 juta pasti tidak akan mencalonkan," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/6).
Ketua fraksi Gerindra di DPR tersebut mengungkit kembali masa lalu Ahok yang dianggap bukan siapa-siapa. Meski begitu kala itu Gerindra berani memperjuangkan agar Ahok menang. Tapi akhirnya Ahok justru tak mengakui jasa Partai Gerindra.
"Pada saat itu Jokowi belum kenal Ahok, sejarahnya seperti itu. Akhirnya kita paksakan dan perjuangkan dengan Ahok, akhirnya terpilih," tuturnya.
Selain itu, menurut Muzani, dalam kinerjanya sebagai wakil gubernur dulu dan saat ini Ahok mengecewakan. Hal tersebut lantaran Ahok ternyata mengabaikan hak rakyat kecil.
"Janjinya saat kampanye tidak menggunakan Satpol PP untuk menakut-nakuti rakyat. Saya masih ingat di Kelapa Gading, Jokowi ngomong seperti itu. Tapi yang terjadi dia menggunakan kekuatan Satpol PP bersama dengan menggunakan TNI untuk melakukan penggusuran ini dan itu atas nama kepemilikan lahan yang tidak sah," tuturnya.
"Kepada rakyat kecil dia sangat tidak memproteksi dan memberi perlindungan," imbuhnya.
Selain itu karena di saat Pilpres, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ternyata tak didukung Ahok.
"Pada saat pilpres tidak mendukung Prabowo sehingga kami pasti tidak akan mendukung. Kepada partai lain, itu adalah hak prerogatif partai kami tidak bisa ikut campur," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih